Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin berisi rangkaian berita-berita dari Timur Tengah. Berita pertama adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berlindung setelah bunyi sirene akibat serangan rudal oleh Hizbullah di Lebanon.
Berita lainnya dari top 3 dunia yaitu keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar masih menjadi misteri dan komandan Hamas serta keluarganya tewas dibunuh Israel. Berikut selengkapnya:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergegas menuju tempat perlindungan setelah sirene berbunyi di Keisarya menyusul peluncuran serangan rudal oleh Hizbullah di Lebanon ketika mereka memperluas jangkauan operasi mereka yang menargetkan permukiman Israel.
Menurut Walla, sebuah situs berita Israel yang melaporkan kejadian tersebut, Netanyahu sedang berada di kediamannya di Qisarya yang diduduki Israel ketika sirene berbunyi, yang memaksanya untuk mencari tempat perlindungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkembangan ini terjadi ketika Hizbullah meningkatkan daya tembaknya terhadap pangkalan militer Israel di wilayah Palestina utara yang diduduki, melanjutkan operasi yang ditargetkan terhadap pendudukan Israel dan menanggapi serangan di selatan. Hal ini dilakukan untuk mendukung Gaza dan perlawanannya, serta untuk membela Lebanon dan rakyatnya dari agresi brutal penjajah Israel ke kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Sejak pagi hari, sirene peringatan telah terdengar di permukiman-permukiman seperti Merchavim, Misgav Am, Hanita, Haifa, Krayot, Akka, Nahariya, dan Lembah Beit She'an, bertepatan dengan peluncuran roket-roket dari Lebanon.
Baca di sini selengkapnya.
2. Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?
Serangan 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menangkap 250 sandera, menurut penghitungan Israel, pada hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel merespons dengan melancarkan serangan besar-besaran, menewaskan 41.600 orang dan membuat 1,9 juta orang mengungsi, menurut data otoritas kesehatan Palestina dan PBB.
Sekarang konflik telah menyebar ke Lebanon, dengan Israel yang secara besar-besaran menghancurkan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran, termasuk membunuh sebagian besar pimpinannya. Teheran yang menjadi penyokong Hamas beresiko terseret ke dalam perang terbuka dengan Israel.
Sinwar telah menarik Iran dan seluruh "Poros Perlawanan" - yang terdiri dari Hizbullah, Houthi Yaman, dan milisi Irak - ke dalam konflik dengan Israel, kata Hassan Hassan, seorang penulis dan peneliti tentang kelompok-kelompok Islam.
Lihat selengkapnya di sini.
3. Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli
Komandan Hamas Saeed Attallah Ali dan keluarganya tewas pada hari Sabtu dinihari di rumahnya di kamp Beddawi, dekat kota Tripoli di utara, kata Hamas. Ini adalah pertama kalinya wilayah itu diserang sejak dimulainya perang Gaza hampir setahun yang lalu. Ali telah diidentifikasi sebagai pemimpin sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam .
Israel telah berulang kali menyerang pejabat Hamas di Lebanon dalam beberapa minggu terakhir.Serangan Israel itu menewaskan beberapa pemimpin senior kelompok tersebut. Hamas mengatakan 18 komandan seniornya telah tewas dalam beberapa minggu terakhir.
Militer Israel tidak segera mengomentari serangan di dekat kota pelabuhan Tripoli.
Israel telah memperluas serangannya di Lebanon setelah hampir setahun terlibat baku tembak dengan Hizbullah. Pertempuran sebagian besar terbatas di wilayah perbatasan Israel-Lebanon, yang terjadi bersamaan dengan perang Israel di Gaza melawan Hamas.
Sabtu pagi, ledakan juga terdengar di seluruh pinggiran selatan Beirut. Warga di lingkungan Dahiyeh dilaporkan telah diperingatkan oleh Israel sesaat sebelum serangan, tetapi tidak jelas berapa banyak warga sipil yang berhasil melarikan diri.
Baca selengkapnya di sini.