Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler mancanegara sepanjang Ahad, 2 Januari 2022, di antaranya membaca kembali sosok Yuan Shikai, presiden pertama Cina yang paksa kaisar terakhir lengser. Kemudian Vietnam yang meminta Cina longgarkan perbatasan Guangxi karena arus perdagangan macet, dan Inggris yang belum berniat terapkan aturan pencegahan COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketiga berita internasional di atas dirangkum dalam Top 3 Dunia.
1. Yuan Shikai Presiden Pertama Tiongkok ini Paksa Kaisar Terakhir Cina Lengser
Nama Yuan Shikai memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Republik Tiongkok. Yuan Shikai dikenal sebagai presiden pertama Republik Tiongkok sejak 1911-1949. Selama masa kepemimpinannya, Yuan berhasil membangun sistem industri, peradilan, dan pendidikan modern serta menyatukan mata uang Republik Tiongkok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yuan Shikai dikenal sebagai seorang politikus dan militeris penting dalam sejarah modern Republik Tiongkok. Ia terpilih menjadi presiden resmi Republik Tiongkok sejak 1911-1949. Pria kelahiran 16 September ini lahir di Desa Yuanzhai, Provinsi Henan. Ketertarikan dengan dunia militer dan bela diri sudah tampak sejak usia muda. Kariernya dimulai menjadi seorang tentara, sekaligus menjadi pintu awal Yuan Shikai terjun ke dunia politik.
Yuan Shikai berperan penting saat era Joseon di Korea sedang berlangsung. Yuan terpilih menjadi orang kepercayaan Li Hongzang, seorang raja muda Zhili (sekarang Provinsi Hebei). Kepercayaan tersebut diperolehnya karena kinerjanya yang baik bagi Li Hongzang, mulai dari membantu dua pemberontakan di Korea, yaitu pemberontakan dengan Kaisar Gaozong dan Pemberontakan Dongxuedang. Baca berita selengkapnya di sini.
2. Arus Perdagangan Macet, Vietnam Minta Cina Longgarkan Perbatasan Guangxi
Kementerian perdagangan Vietnam meminta otoritas Guangxi, Cina, melonggarkan perbatasan untuk mengurangi kemacetan di penyeberangan perbatasan setelah Cina memperketat kontrol perbatasannya dengan Vietnam.
Cina telah menutup perbatasan dengan Vietnam setelah kasus impor COVID-19 terdeteksi di Provinsi Guangsi, yang menjadi provinsi jalur lintas perdagangan dua negara. Vietnam News Agency melaporkan ribuan truk yang tertahan di perbatasan karena penutupan itu.
Kementerian Perdagangan Vietnam menganggap langkah pencegahan virus COVID-19 di Guangxi dengan menutup impor buah terlalu berlebihan. Gangguan ini, kata kementerian itu, telah menyebabkan dampak negatif perdagangan dua negara.
Cina sendiri memiliki kebijakan "nol COVID-19" yang ketat, sebuah strategi untuk mengisolasi wilayah yang terpapar virus corona hingga nol kasus. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Inggris Belum Mau Terapkan Aturan Pencegahan COVID-19
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan aturan baru untuk memperlambat penyebaran COVID-19 hanya diberlakukan sebagai opsi terakhir. Menurutnya, kendati jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami kenaikan, namun jumlah pasien yang dirawat di ICU masih stabil.
"Pembatasan kebebasan kita harus menjadi pilihan terakhir. Kita harus memberikan diri kita peluang terbaik untuk hidup berdampingan dengan virus corona dan menghindari kebijakan pembatasan di kemudian hari," kata Javid, Daily Mail melaporkan.
Varian Omicron menyebar dengan cepat di penjuru Inggris. Kondisi ini telah memicu naiknya jumlah infeksi virus corona. Pada Jumat, 31 Desember 2021, jumlah kasus baru positif COVID-19 di Inggris menyentuh angka 190 ribu kasus. Baca berita selengkapnya di sini.
TEMPO