Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menerapkan sanksi ekonomi kepada Rusia berskala besar pada Jumat, 7 Maret 2025. Sanksi akan diterapkan beberapa hari setelah AS menghentikan bantuan militer dan dukungan intelijen ke Ukraina. Ia meminta kedua negara untuk melanjutkan negosiasi kesepakatan damai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump mengancam akan membatasi perbankan Rusia dan mengenakan tarif. Pada Senin, Reuters mewartakan bahwa Gedung Putih sedang bersiap memberikan keringanan sanksi kepada Rusia agar bersedia mengakhiri perang. AS juga ingin meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar menggempur Ukraina di medan perang saat ini, saya dengan tegas mempertimbangkan sanksi perbankan, sanksi, dan tarif berskala besar terhadap Rusia hingga gencatan senjata dan perjanjian penyelesaian akhir perdamaian tercapai," ujar Trump melalui akun media sosialnya yang dikutip dari Reuters. "Kepada Rusia dan Ukraina, segeralah duduk bersama, sebelum terlambat. Terima kasih!!!"
Trump sebelumnya meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin berdamai dengan Ukraina. "Saya pikir dia ingin menghentikan dan menyelesaikan masalah ini dan saya pikir dia menyerang mereka lebih keras daripada sebelumnya. Dan saya pikir mungkin siapa pun dalam posisi itu akan melakukan hal yang sama sekarang," kata Trump.
Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Negara ini sudah dikenai sanksi luas yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Sanksi AS terhadap Rusia mencakup langkah-langkah yang bertujuan membatasi pendapatan minyak dan gasnya, termasuk pembatasan ekspor minyak Rusia sebesar US$ 60 per barel. Pemerintah AS sedang mempelajari cara-cara untuk meringankan sanksi terhadap sektor energi Rusia jika Moskow setuju mengakhiri perang Ukraina, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Trump tidak merinci kemungkinan sanksi terhadap Rusia. Namun hubungan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang memburuk.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, telah mengadakan pembicaraan intensif dengan pejabat Rusia. Ia mengatakan sedang berdiskusi dengan Ukraina mengenai kerangka perjanjian perdamaian untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun. Ia juga mengonfirmasi bahwa pertemuan direncanakan minggu depan dengan pihak Ukraina di Arab Saudi.
Pilihan editor: Kemlu Ungkap 525 WNI Terlibat Penipuan Online