Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden memberikan sanksi baru terhadap pemerintahan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, sepekan setelah isu pemulangan paksa atlet Olimpiade Tokyo mencuat. Dikutip dari Reuters, Senin kemarin, Joe Biden telah menandatangani perintah eksekutif untuk sanksi tersebut.
Sanksi itu menjadi semacam "hadiah ulang tahun" bagi Alexander Lukashenko dari Joe Biden. Sebab, tepat tahun lalu, ia kembali menjadi Presiden Belarus via pemilu yang diyakini warga telah dicurangi. Adapun sanksi dari Joe Biden akan menyasar individu dan entitas.
Salah satu entitas yang dikenai sanksi adalah Belaruskali OAO. Menurut keterangan dari Kementerian Keuangan Amerika, BUMN tersebut adalah salah satu yang terbesar dan pemasukan utama Belarus. Produk utama Belaruskali OAO adalah kalium karbonat yang merupakan bahan baku pupuk.
Sementara itu, untuk individu, beberapa pejabat Komite Olimpiade Nasional Belarus yang menjadi sasaran. Kementerian Keuangan Amerika menyebut pejabat-pejabat itu memfasilitasi pencucian uang, penghindaran sanksi, serta penipuan.
Dengan sanksi itu, maka baik entitas maupun individu tak bisa lagi berkunjung ke Amerika ataupun menjalankan tranksasi ekonomi dengan bisnis-bisnis di negeri Paman Sam. Selain itu, mereka juga tidak akan bisa mengakses aset maupun uang yang disimpan di Amerika.
Menurut laporan Reuters, Kanada dan Inggris juga memberikan sanksi kepada pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko. Secara garis besar tidak jauh berbeda, menyasar BUMN Belarus. Inggris, misalnya, menyasar ekspor migas dan kalium karbonat dari Belarus.
Menanggapi sanksi yang ada, Presiden Alexander Lukashenko menyatakan dirinya siap bernegosiasi dengan negara Barat dibanding terjebak dalam perang sanksi.
Baca juga: Alexander Lukashenko Klaim Tsimanouskaya Kabur karena Dipengaruhi Pihak Asing
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini