Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Vietnam: antara kuat dan miskin

Wawancara dengan ketua dewan menteri vietnam pham van dong mengenai persatuan negara vietnam, keadaan perekonomian vietnam serta kongres partai komunis vietnam ke-v.

14 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA melangkah tegap, sekalipunagak dipaksakan, ketika mendampingi Pemimpin PLO Yasser Arafat memeriksa barisan kehormatan pertengahan Oktober lalu di depan pelataran Bank Sentral Vietnam di llanoi. Mengantar pemimpin PLO itu ke wisma tamu, yang bersebelahan dengan kantor perdana menteri, tak jauh dari bank tersebut, Pham Van Dong yang berjalan kaki itu tak henti-hentinya dielu-elukan orang. Bagi rakyat Vietnam, Pham Van Dong adalah pemimpin yang amat di hormati sejak zaman almarhum Ho Chi Minh. Kini, dalam usia 75 tahun, selain menjabat Ketua Dewan Menteri (PM), ia juga mengetuai Komite Sentral untuk Pembaruan Pendidikan. Di antara 17 anota polit-biro Partai Komunis Vietnam, adalah Pham Van Dong yang paling tua. Tapi namanya tercantum dalam uruun ketiga, setelah Truong Chinh, Ketua Komite Tetap Dewan Nasional dan Sekjen Le Duan, orang No. 1 dalam polit-biro. Keduanya hanya dua tahun lebih muda dari PM Dong. Apakah pemimpin gaek itu akan mundur dari pentas politik setelah Kongres ke-V. Ia ternyata tak menjawab pertanyaan itu. Sebagaimana banyak pemimpin di negara-negara sosialis, bukan mustahil Pham Van Dong masih akan memaksakan dirinya untuk tetap aktif memegang pucuk pimpinan Republik Sosialis Vietnam. Ia terkenal suka jalan pagi dan mendayung kanu di Danau Thang Loi (Kemenangan) yang tenang itu di pinggiran ibu kota Hanoi Ketika menerima wartawan TEMPO Fikri Jufri dan Sabam Siagian dari SH 17 Oktober lalu, ia tak kelihatan merokok--meskipun rokok adalah suatu hal yang masih disukai orang Vietnam. Di dalam cangkirnya juga tak kelihatan teh, tapi air bening. Mengenakan hem lengan pendek putih, celana komprang hitam, sepatu kanvas hitam buatan Vietnam, PM Dong sore itu menerima dua wartawan Indonesia hanya setengah jam lebih sedikit. "Ia sibuk mengikuti rapat-rapat persiapan Kongres," kata salah seorang pembantunya. Pertemuan singkat dengan pemimpin Vietnam itu, sesuai dengan perjanjian, adalah tidak untuk diberitakan. Berikut ini adalah hasil wawancara tertulis dengan PM Pham Van Dong, diterjemahkan bebas dan disingkat: Persatuan negara Vietnam sudah berusia enam tahun. Apakah selama itu Vietnam mengalami kemajuan yang pesat, perlahan-lahan atau macet? Enam tahun hanyalah waktu yang singkat. Namun selama itu rakyat Vietnam telah mewujudkan apa yang diimpikan oleh sekian banyak generasi. Tak pernah dalam sejarah negeri ini, Vietnam sekuat sekarang. Pembangunan mungkin tak akan berjalan cepat dalam masa yang dekat ini, disebabkan kemiskinan dan ekonomi nasional yang masih terbelakang. Itu akibat perang yang 35 tahun, akibat sabotase oleh AS dan Cina, dan bencana alam yang melanda Vietnam berulang kali. Kami memang kurang pengalaman untuk mengatur ekonomi. Tapi bangsa Vietnam itu telah mengatasi begitu banyak kesulitan dan kekerasan. Bagaimana sebenarnya keadaan perekonomian Vietnam sekarang: masih hidup dalam suasana ekonomi perang atau sudah memasuki suatu tahapan pembangunan ekonomi? Kami sedang menjalankan dua tugasmembangun sosialisme agar sukses dan mempertahankan Vietnam yang sosialis. Sebagai langkah pertamaj kami berusaha keras untuk meningkatkan kehidupan rakyat, terutama di sektsr pertanian, industri barang-barang konsumsi dan bidang-bidang yang terpenting dari industri berat. Ada anggapan bahwa Vietnam kini semakm tergantung pada satu super power: Uni soviet. Mereka yang berkata begitu adalah orang yang tidak mengerti persoalan atau memutarbalikkan kebenaran. "Tak ada yang lebih berharga dari kemerdekaan dan kebebasan", merupakan motto suci dari rakyat Vietnam. Sumber kekuatan kami adalah diri kami sendiri, juga persahabatan dan kerjasama yang menyeluruh dengan saudara-saudara kami di berbagai negara. Dalam hubungan ini, solidaritas dan kerjasama menyeluruh dengan Uni Soviet merupakan beleid utama Republik Sosialis Vietnam, dan Soviet telah membantu banyak untuk pembangunan dan pertahanan Vietnam. Telah berulang kali dikemukakan, Vietnam baru akan mengakhiri penempatan tentaranya di Kampuchea kalau RRC dipandang tak lagi merupakan suatu bahaya bagi keamanan Vietnam. Apa saja syaratnya? Cina harus menghentikan bantuan militernya kepada Pol Pot dan kaum reaksioner Khmer lainnya yang menentang bangunnya kembali bangsa Kampuchea, melanjutkan perundingan dengan Vietnam untuk mengatasi persoalan yang menyangkut kedua negeri, menandatangani perjanjian nonagresi dan koeksistensi damai dengan ketiga negeri Indocina . . . Bisakah anda mengemukakan masalah-masalah pokok yang akan dibicarakan dalam Kongres Partai ke-V? Adakah perbedaan yang mendasar dengan Kongres Partai yang lampau? Kongres ke-V Partai Komunis Vietnam merupakan kelanjutan dan pengembangan dari Kongres ke-IV, menyangkut pembangunan ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dengan tekanan untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus