IA melangkah tegap, sekalipunagak dipaksakan, ketika mendampingi
Pemimpin PLO Yasser Arafat memeriksa barisan kehormatan
pertengahan Oktober lalu di depan pelataran Bank Sentral Vietnam
di llanoi. Mengantar pemimpin PLO itu ke wisma tamu, yang
bersebelahan dengan kantor perdana menteri, tak jauh dari bank
tersebut, Pham Van Dong yang berjalan kaki itu tak
henti-hentinya dielu-elukan orang.
Bagi rakyat Vietnam, Pham Van Dong adalah pemimpin yang amat di
hormati sejak zaman almarhum Ho Chi Minh. Kini, dalam usia 75
tahun, selain menjabat Ketua Dewan Menteri (PM), ia juga
mengetuai Komite Sentral untuk Pembaruan Pendidikan. Di antara
17 anota polit-biro Partai Komunis Vietnam, adalah Pham Van
Dong yang paling tua. Tapi namanya tercantum dalam uruun ketiga,
setelah Truong Chinh, Ketua Komite Tetap Dewan Nasional dan
Sekjen Le Duan, orang No. 1 dalam polit-biro. Keduanya hanya dua
tahun lebih muda dari PM Dong.
Apakah pemimpin gaek itu akan mundur dari pentas politik setelah
Kongres ke-V. Ia ternyata tak menjawab pertanyaan itu.
Sebagaimana banyak pemimpin di negara-negara sosialis, bukan
mustahil Pham Van Dong masih akan memaksakan dirinya untuk tetap
aktif memegang pucuk pimpinan Republik Sosialis Vietnam.
Ia terkenal suka jalan pagi dan mendayung kanu di Danau Thang
Loi (Kemenangan) yang tenang itu di pinggiran ibu kota Hanoi
Ketika menerima wartawan TEMPO Fikri Jufri dan Sabam Siagian
dari SH 17 Oktober lalu, ia tak kelihatan merokok--meskipun
rokok adalah suatu hal yang masih disukai orang Vietnam. Di
dalam cangkirnya juga tak kelihatan teh, tapi air bening.
Mengenakan hem lengan pendek putih, celana komprang hitam,
sepatu kanvas hitam buatan Vietnam, PM Dong sore itu menerima
dua wartawan Indonesia hanya setengah jam lebih sedikit. "Ia
sibuk mengikuti rapat-rapat persiapan Kongres," kata salah
seorang pembantunya. Pertemuan singkat dengan pemimpin Vietnam
itu, sesuai dengan perjanjian, adalah tidak untuk diberitakan.
Berikut ini adalah hasil wawancara tertulis dengan PM Pham Van
Dong, diterjemahkan bebas dan disingkat:
Persatuan negara Vietnam sudah berusia enam tahun. Apakah selama
itu Vietnam mengalami kemajuan yang pesat, perlahan-lahan atau
macet?
Enam tahun hanyalah waktu yang singkat. Namun selama itu rakyat
Vietnam telah mewujudkan apa yang diimpikan oleh sekian banyak
generasi. Tak pernah dalam sejarah negeri ini, Vietnam sekuat
sekarang.
Pembangunan mungkin tak akan berjalan cepat dalam masa yang
dekat ini, disebabkan kemiskinan dan ekonomi nasional yang masih
terbelakang. Itu akibat perang yang 35 tahun, akibat sabotase
oleh AS dan Cina, dan bencana alam yang melanda Vietnam berulang
kali.
Kami memang kurang pengalaman untuk mengatur ekonomi. Tapi
bangsa Vietnam itu telah mengatasi begitu banyak kesulitan dan
kekerasan.
Bagaimana sebenarnya keadaan perekonomian Vietnam sekarang:
masih hidup dalam suasana ekonomi perang atau sudah memasuki
suatu tahapan pembangunan ekonomi?
Kami sedang menjalankan dua tugasmembangun sosialisme agar
sukses dan mempertahankan Vietnam yang sosialis. Sebagai langkah
pertamaj kami berusaha keras untuk meningkatkan kehidupan
rakyat, terutama di sektsr pertanian, industri barang-barang
konsumsi dan bidang-bidang yang terpenting dari industri berat.
Ada anggapan bahwa Vietnam kini semakm tergantung pada satu
super power: Uni soviet.
Mereka yang berkata begitu adalah orang yang tidak mengerti
persoalan atau memutarbalikkan kebenaran. "Tak ada yang lebih
berharga dari kemerdekaan dan kebebasan", merupakan motto suci
dari rakyat Vietnam. Sumber kekuatan kami adalah diri kami
sendiri, juga persahabatan dan kerjasama yang menyeluruh dengan
saudara-saudara kami di berbagai negara. Dalam hubungan ini,
solidaritas dan kerjasama menyeluruh dengan Uni Soviet merupakan
beleid utama Republik Sosialis Vietnam, dan Soviet telah
membantu banyak untuk pembangunan dan pertahanan Vietnam.
Telah berulang kali dikemukakan, Vietnam baru akan mengakhiri
penempatan tentaranya di Kampuchea kalau RRC dipandang tak lagi
merupakan suatu bahaya bagi keamanan Vietnam. Apa saja
syaratnya?
Cina harus menghentikan bantuan militernya kepada Pol Pot dan
kaum reaksioner Khmer lainnya yang menentang bangunnya kembali
bangsa Kampuchea, melanjutkan perundingan dengan Vietnam untuk
mengatasi persoalan yang menyangkut kedua negeri, menandatangani
perjanjian nonagresi dan koeksistensi damai dengan ketiga negeri
Indocina . . .
Bisakah anda mengemukakan masalah-masalah pokok yang akan
dibicarakan dalam Kongres Partai ke-V? Adakah perbedaan yang
mendasar dengan Kongres Partai yang lampau?
Kongres ke-V Partai Komunis Vietnam merupakan kelanjutan dan
pengembangan dari Kongres ke-IV, menyangkut pembangunan ekonomi,
budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dengan tekanan untuk
memperbaiki kehidupan rakyatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini