Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Vladimir Putin dan Xi Jinping Lakukan Pertemuan, Ini Profil 2 Pemimpin Berpengaruh

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bertemu pada Senin, 20 Maret 2023. Berikut profil kedua pemimpin 2 negara digdaya ini.

21 Maret 2023 | 19.05 WIB

Vladimir Putin dan Xi Jinping Lakukan Pertemuan, Ini Profil 2 Pemimpin Berpengaruh
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden China Xi Jinping di Moskow pada Senin, 20 Maret 2023. Putin diperkirakan akan meminta Xi menunjukkan solidaritas melawan hegemoni Barat. Sedangkan Xi akan memperlihatkan China pembawa perdamaian dunia menengahi konflik Rusia-Ukraina.

Berikut Profil Vladimir Putin dan Xi Jinping

1. Profil Vladimir Putin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menukil Majalah Tempo edisi Sabtu 19 Maret 2022, Vladimir Putin lahir pada 7 Oktober 1952 dengan nama asli Vladimir Vladimirovich. Ibunya bernama Maria sementara ayahnya seorang wakil Partai yang mengawasi pabrik pembuatan kereta api. Putin lahir di tengah keluarga yang sederhana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masa kecil Putin kerap dibully teman sebaya. Kondisi ini yang mendasari dirinya belajar Sambo. Ini adalah sejenis judo ala Rusia. Berkat olahraga bela diri ini kedisiplinannya terpupuk. Putin muda tak suka alkohol, tak merokok, menjauh dari seks, dan keras hati mengolah tubuh jadi kencang. Tak heran pada 1967 ia diterima jadi anggota Komsomol, sebuah organisasi pemuda Komunis.

Putin tertarik jadi agen rahasia. Sebelum umur 15, dia memang gemar menonton film mata-mata. Suatu hari, dia masuk ke kantor cabang KGB di Liteiny Prospekt, tak jauh dari apartemen orang tuanya. Putin menyatakan diri mau jadi relawan pada dinas rahasia. Tapi seorang pejabat menjelaskan, KGB tak menerima relawan. Dinas itu hanya menerima mereka yang diseleksi dari kalangan militer atau perguruan tinggi.

Pada 1974, KGB akhirnya merekrut Putin. Tapi berbeda dari harapannya, dia tak dijadikan agen rahasia. Dalam umur 23 tahun, dia hanya jadi birokrat yang mengurus surat dan dokumen. Baru kemudian ia dilatih di Sekolah No. 401, di gedung enam lantai yang dijaga ketat di tepi Sungai Okhta dan Neva-sebuah pendidikan yang mengurung para kadetnya seperti dalam kapal selam. Mereka dilatih selama enam bulan pelbagai teknik intelijen dan kemampuan fisik.

Pada 1979, Putin jadi kapten. Ia dikirim lagi ke Moskow untuk ikut kursus lanjutan KGB. Dia berharap disiapkan buat tugas luar negeri, tapi ternyata, sekali lagi, bukan. Ia kembali bekerja untuk dinas kontraspionase di Leningrad, tanpa hasil yang jelas. Baru beberapa tahun kemudian Putin dipromosikan jadi mayor dan dikirim ke pendidikan lanjutan di Institut Bendera Merah.

Di Berlin, pada 1989, ribuan rakyat yang selama ini tertekan dan dimata-matai menghancurkan Tembok Berlin, dan Uni Soviet tak berdaya. Ratusan penduduk menyerbu Kantor Stasi. Sebagian mendatangi kantor KGB. Di sana hanya Putin, pejabat paling tinggi yang menghadapi mereka. Dia berhasil menyelamatkan kantor KGB di Angelikastrasse, dengan bahasa Jermannya yang fasih ia membuat para demonstran batal menyerbu.

Tapi ia makin tahu, Uni Soviet diambang keruntuhan. Tahun 1991, tiba saatnya Putin mengundurkan diri dari KBG. Dia memulai karier politiknya dengan bekerja di Balai Kota Saint Petersburg sebagai staf Wali Kota Anatoly Sobchak. Karier politiknya kian menanjak sebelum akhirnya dia ditunjuk menjadi Direktur FSB (Federálnaja Slúba Bezopásnosti Rossíjskoj Federácii) – pengganti KGB – pada 1998.

Sesaat setelah itu, pada Desember 1999, Presiden Rusia Boris Yeltsin mengundurkan diri. Putin ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai datangnya pemilihan umum resmi. Pada 2000, Putin memenangkan pilpres dengan meraup 53 persen suara dan secara resmi menjabat Presiden Rusia hingga 2008. Putin menjadi perdana menteri dari 2008 hingga 2012. Kemudian jadi presiden lagi 2012 hingga sekarang. Putin bakal melanjutkan kepemimpinannya hingga 2036.

Selanjutnya: Profil Xi Jinping, Presiden China 3 periode



2. Profil Xi Jinping

Xi Jinping merupakan Presiden China tiga periode. Dia baru saja dilantik untuk satu periode lima tahun lagi pada 10 Maret 2023 lalu. Pria 69 tahun itu menjadi calon suara tunggal dan dipilih hampir tiga ribu anggota Kongres Rakyat Nasional China (NPC).

Dilansir Britanica, Xi Jinping adalah putra Xi Zhongxun. Dia lahir pada 15 Juni 1953, di Fuping, Shaanxi, Tiongkok. Masa kecilnya dibesarkan di lingkungan mewah perumahan elit penguasa China di Beijing. Namun, selama revolusi kebudayaan tepatnya pada 1969, Xi dikirim ke pedesaan Shaanxi. Dia sempat bekerja selama enam tahun sebagai buruh kasar di komunitas pertanian. Selama periode itu Xi mulai mengembangkan hubungan baik dengan kaum petani. Hal ini membuat kredibilitas Xi sangat baik dan berujung pada kekuasaan melalui jajaran PKC.

Xi Jinping memulai karier di PKC pada 1974, ia menjabat sebagai sekretaris cabang. Setelah selesai kuliah di Universitas Tsinghua Beijing pada 1979 dia bekerja sebagai sekretaris Geng Biao. Selanjutnya pada 1982 dia melepaskan jabatan itu dan bekerja sebagai wakil sekretaris PKC di provinsi Hebei hingga 1985. Xi diangkat menjadi anggota komite partai dan wakil walikota Xiamen (Amoy) di Provinsi Fujian. Ketika tinggal di Fujian, Xi menikah dengan penyanyi rakyat terkenal Peng Liyuan pada 1987. Jabatannya kian menanjak hingga menjadi wakil sekretaris provinsi pada 1995.

Pada Oktober 2007 Xi Jinping terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota komite Tetap Biro Politik (Politbiro) PKC. Dengan promosi tersebut, Xi dimasukkan ke dalam daftar calon penerus Hu Jintao, Sekretaris Jenderal PKC dan Presiden China. Status Xi makin terjamin saat dia terpilih menjadi wakil presiden China pada Maret 2008. Pada Oktober 2010 Xi diangkat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat (CMC).

Pada November 2012, selama Kongres Partai ke-18 PKC, Xi kembali terpilih menjadi Komite Tetap Biro Politik. Pada saat yang sama, dia menggantikan Hu sebagai Sekretaris Jenderal Partai dan sebagai Ketua CMC. Xi menjadi Presiden China pada Maret 2013. Setelah menjabat sebagai Kepala Negara ia bersumpah memperjuangkan kebangkitan besar bangsa China dan kedudukan internasional yang menonjol.

Dia menangkap beberapa tokoh penting pemerintahan termasuk mantan kepala keamanan Zhou Yongkang pada akhir 2014. Kekuatan dan pengaruh Xi Jinping diperkuat pada 2021 ketika PKC mengeluarkan resolusi sejarah pada bulan November yang meninjau “pencapaian besar dan pengalaman sejarah” partai tersebut selama 100 tahun terakhir dan juga untuk rencana masa depan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus