Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian luar negeri Israel memanggil wakil duta besar Turki untuk mendapat teguran pada Jumat setelah kedutaan Turki di Tel Aviv menurunkan benderanya setengah tiang. Ini sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Negara Israel tidak akan mentolerir ungkapan duka atas pembunuh seperti Ismail Haniyeh,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Haniyeh terbunuh di Teheran saat berada di sana untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Israel belum menyatakan tanggung jawab resmi atas kematiannya, namun Iran dan sekutunya termasuk Hamas dan Hizbullah menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan Jumat 2 Agustus 2024 sebagai hari berkabung nasional untuk Haniyeh.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli, menanggapi pernyataan Katz di platform media sosial X, mengatakan: “Anda tidak dapat mencapai perdamaian dengan membunuh negosiator, mengancam diplomat,” yang merujuk pada pembunuhan Haniyeh.
Ketegangan antara Israel dan Turki telah meningkat tajam sejak dimulainya kampanye pemboman Israel di Gaza, yang menyebabkan hampir 40.000 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 90.000 orang terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
REUTERS