Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Riyadh - Wanita di Arab Saudi merayakan keputusan kerajaan yang menghapus larangan perempuan untuk mengemudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengumuman ini datang dalam bentuk keputusan kerajaan seperti dilaporkan Kantor Pers Saudi dan TV pemerintah. Media memberitakan perubahan diperlukan untuk memungkinkan perempuan mengemudi dan akan dilaksanakan pada Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa aktivis yang telah ditahan karena melanggar aturan larangan mengemudi kemudian merayakannnya di Twitter. Manal Masoul al-Sharif, yang menarik perhatian internasional, berencana membuat film mengemudi sendiri. Dia mencuit "Arab Saudi tidak akan pernah sama lagi".
Seorang aktivis yang ditahan bersama dengan Manal dan dipenjara selama berbulan-bulan, Maysaa al-Amoudi, mengutip sebuah "daftar panjang" nama para pria dan wanita yang telah memperjuangkan "hak orang lain".
Sebagian besar reaksi itu merupakan wujud pujian bagi para aktivis di garda terdepan untuk memenangkan hak mengemudi. Perencana kegiatan berusia 35 tahun bernama Marwa Afandi mengatakan pengumuman ini "menakjubkan".
"Selamat kepada semua wanita, ini adalah kemenangan yang nyata," kata Marwa seperti dilansir media Independent pada 27 September 2017.
Bukan hanya wanita yang merayakannya,sejumlah pria juga terlihat menyambut keputusan ini di media sosial. Mereka memuji kebijakan pemerintah ini sebagai langkah menuju kesetaraan gender yang lebih besar di masyarakat konservatif Arab Saudi. Mereka juga memuji wanita yang memperjuangkan perubahan itu.
Seorang aktivis pria di Jeddah, Sahar Nassif, mengatakan dia merasa sangat bersemangat sehingga sempat melompat-lompat sambil tertawa.
Sementara itu, Latifa al-Shaalan, anggota Dewan Syura, badan penasehat, mengatakan keputusan itu akan meningkatkan kesempatan kerja bagi perempuan di sektor swasta.
"Ini adalah hari bersejarah dan tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan perasaan saya dan ribuan wanita Saudi," katanya di TV Arabiya. Para aktivis Hak Asasi Manusia menyebut keputusan melarang mengemudi ini sebagai simbol penindasan negara terhadap perempuan.
Selama lebih dari 25 tahun, para aktivis perempuan telah berkampanye agar pemerintah mengizinkan mereka berkendaraan. Mereka turun ke jalan melakukan demonstrasi dan mempublikasikan video rekaman saat mereka mengendarai mobil di media sosial. Protes ini membuat beberapa dari mereka ditahan polisi.
Reuters melaporkan Raja Saudi, Raja Salman, memerintahkan wanita untuk diizinkan menyetir mobil pada Selasa, 26 September 2017.
Selam ini, Saudi Arabia banyak dikritik karena menjadi satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan mengemudi. Aturan ini telah lama menodai citra Arab Saudi, yang berupaya membangun citra moderen.
Pemerintah Arab Saudi bakal membentuk sebuah badan kementerian untuk memberikan saran dalam waktu 30 hari. Putusan ini baru akan dilaksanakan pada 24 Juni 2018.
INDPENDENT | YON DEMA