Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi media sosial Cina WeChat Kamis kemarin menerbitkan daftar kegiatan yang dilarang dalam upaya untuk membersihkan layanan live streaming, termasuk melarang mengupil dan menampar bokong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
WeChat, yang dimiliki oleh Tencent Holdings, adalah aplikasi percakapan populer di Cina dan digunakan oleh sekitar 1 miliar orang untuk segala hal mulai dari mengirim pesan instan hingga memesan pizza. Fitur "Channels" yang populer, diluncurkan pada tahun 2020, memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengikuti siaran langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cina mengatur dengan ketat internetnya dan semakin membatasi konten yang sensitif secara politik atau sosial.
Dikutip dari Reuters, 5 Juni 2021, dalam sebuah unggahan di platform, pusat keamanan WeChat menjelaskan secara rinci lebih dari 70 "pelanggaran umum" yang telah ditemukan selama pemantauan harian layanan live streaming, dan mendesak host untuk memperhatikan aturan untuk menghindari hukuman.
Selain mengupil dan menampar pantat, kegiatan "vulgar" lainnya yang dilarang termasuk mengenakan pakaian dalam di atas kepala dan memfokuskan lensa kamera pada bagian sensitif tubuh, seperti dada atau bokong, katanya.
Menampilkan tato dengan sengaja, menggunakan seprai dan selimut sebagai alat peraga dan perempuan yang menyiarkan sambil hanya mengenakan pakaian dalam atau bikini, atau siaran dengan hanya berbalut handuk, juga terdaftar sebagai pelanggaran.
Pelanggaran lainnya termasuk mendiskusikan topik sensitif secara politik, mempromosikan aktivitas perjudian, dan menyiarkan dari tempat yang tidak cocok untuk anak di bawah umur seperti bar, klub malam, dan panti pijat.
Setiap pelanggaran live streaming akan mengakibatkan hukuman yang dikenakan pada kanal dan host-nya, kata tim keamanan WeChat.
REUTERS