Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kian dekat untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia menyatakan hal itu dalam wawancara dengan ABC News yang dirilis pada hari Senin. "Saya pikir kami lebih dekat dengan perdamaian daripada yang diduga," katanya. "Lebih dekat dengan akhir perang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun Telegram, Zelensky mengatakan tindakan tegas oleh Amerika Serikat dapat mempercepat berakhirnya perang Rusia melawan Ukraina tahun depan. "Tindakan tegas sekarang dapat mempercepat berakhirnya agresi Rusia terhadap Ukraina tahun depan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara tersebut, ia mendesak Washington dan mitra lainnya untuk terus mendukung Ukraina. Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, telah menyebabkan kematian puluhan ribu orang, jutaan orang mengungsi, dan menghancurkan kota-kota Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa Ukraina bisa memaksa Rusia menghentikan perang jika memiliki posisi yang kuat.
Zelensky tiba di Amerika Serikat pada hari Minggu untuk menghadiri sesi-sesi di Majelis Umum PBB. Ia mendesak mitra-mitranya untuk membantu mencapai “kemenangan bersama demi perdamaian yang benar-benar adil.”
Washington dan sekutunya telah memberikan program bantuan bernilai miliaran dolar kepada Ukraina sejak invasi Rusia dimulai. Barat juga telah menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perundingan damai hanya dapat dimulai jika Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayah di timur dan selatan kepada Rusia dan mencabut ambisinya untuk menjadi anggota NATO. Zelensky telah berulang kali menyerukan penarikan semua pasukan Rusia dan pemulihan perbatasan Ukraina setelah Soviet bubar.
Ukraina memulai serangan lintas perbatasan pada 6 Agustus ke wilayah Kursk di Rusia bagian barat. Ukraina mengatakan tindakan tersebut sebagian dimaksudkan untuk mencegah pasukan Rusia di wilayah tersebut melancarkan serangan mereka sendiri melintasi perbatasan ke Ukraina.
Zelensky mengatakan kepada ABC News bahwa Putin takut dengan operasi Kursk. "Dia sangat takut," katanya. "Mengapa? Karena rakyatnya melihat bahwa dia tidak bisa mempertahankan diri - bahwa dia tidak bisa mempertahankan seluruh wilayahnya."
Ukraina dan Barat mengatakan Rusia tengah melancarkan perang ala kekaisaran. Putin menganggap invasi Ukraina sebagai langkah defensif terhadap Barat yang bermusuhan dan agresif.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan editor: Disuap Tebengan Jet Pribadi hingga Tiket Musik, Eks Menteri Singapura Mengaku Bersalah