Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat

Mencari Jejak (Digital) Margot

Sebuah film yang menggunakan lensa sosial media sebagai alat. Tegang, seru sekaligus menyentuh. Skenario, seni peran dan penyutradaraan yang kuat.

10 September 2018 | 17.30 WIB

John Cho memerankan David, seorang ayah yang mencari jejak anaknya yang hilang secara misterius
Perbesar
John Cho memerankan David, seorang ayah yang mencari jejak anaknya yang hilang secara misterius

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dimulai dari hari yang biasa, hari yang tenang tanpa curiga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya saja hari itu, sang ayah, David Kim (John Cho) ingin menumpahkan kejengkelan karena puteri semata wayangnya, Margot (Michelle La) lupa membuang sampah sebagai tugas harian. “Ini tugasmu,” kata sang ayah menegur melalui aplikasi face-time. Si anak remaja yang mengaku mau belajar beramai-ramai di rumah kawannya—dan minta ijin menginap-- meminta maaf dan berjanji akan membuang sampah dapur begitu dia tiba di rumah.

Beres?

Ternyata tidak.  Margot yang hingga pagi belum pulang tidak juga membuang sampah dapur. Hingga detik itu, ini masih dianggap masalah ‘tanggung jawab’ anak remaja yang memang sering bikin kepala orang-tua migren. Dan dalam hal ini, orang-tua Margot hanya terdiri dari sang ayah, karena ibunya beberapa tahun sebelumnya wafat digerogot kanker.

Dari kemarahan seorang ayah karena hal ‘remeh’, berkembang menjadi kecurigaan dan berakhir pada mimpi buruk sang ayah: anak gadisnya menghilang. Tetapi hilang mengapa? Apakah dia kabur? Apakah dia diculik? Apakah dia… tewas?

John Cho memerankan David, seorang ayah yang mencari jejak anaknya yang hilang secara misterius

David Kim tentu saja melakukan yang biasa dilakukan orangtua: menelepon guru, menelepon guru les piano, menelepon kawan, menelepon orangtua kawan Margot, menelepon adiknya Peter Kim (Joseph Lee) yang barangkali saja mengetahui kemana gerangan Margot saat itu.

Ternyata Margot benar-benar hilang.

Kota San Jose  mulai panik. Muncul seorang detektif  Rosemary Vick (Debra Messing), yang terbiasa menangani kasus orang hilang. Detective Vick menasehati bahwa sebagai orang tua kita tak akan pernah tahu 100 persen tentang anak kita, sembari dia memberi contoh kelakuan anak lelakinya. Nasehat ini diberikan pada David Kim karena sang ayah yang sudah mulai mengorek-ngorek jejak digital Margot –ya, si bokap bisa hacking password anaknya, jangan kaget wahai generasi milenial –bukan hanya Facebook, Twitter tetapij juga Instagram, Tumblr, Youtube, Snapchat dan aplikasi lain yang kemudian membuka mata David ke dunia anaknya. Dan itulah yang menyebabkan dia mengeluh pada sang detektif, yang juga seorang ibu tunggal, “ternyata aku tak mengenal anakku sendiri”.

Film debut Aneesh Chaganty ini adalah sebuah contoh film beranggaran mini, sebuah film independen yang ditayangkan dan mendapat sambutan meriah  di Sundance Film Festival hingga akhirnya didistribusikan oleh nama besar Hollywood secara internasional.

Sejak awal, rangkaian adegan Chaganty memperlihatkan gaya unik, bagaimana kita menyaksikan seluruh kehidupan awal keluarga Kim ketika sang Ibu masih bersama. Semua rekaman dilakukan melalui kamera dalam yang direkam sosial media, dari masa kecil Margot yang belajar piano bersama Ibu hingga perlahan kita melihat ibu berperang melawan kanker. Sebetulnya teknik menyaksikan film melalui lensa sosial media dan kamera CCTV juga digunakan dalam serial Person of Interest.

Tetapi dalam film ini, berbagai lensa itu adalah ‘alat’ untuk memperlihatkan bahwa jejak digital, sedalam apapun dikuburkan , akan bisa digali kembali oleh para ahli seperti ayah Margot. Mungkin ini bukan sesuatu yang diinginkan para remaja, tetapi pada saat berbahaya di mana sosial media bisa berubah menjadi teror maka percayalah, jejak digital menjadi penting demi menyelamatkan nyawa.

Yang membuat film ini menjadi sebuah sukses tak terduga –berhasil merain ranking nomor 4 box office—tentu saja pada skenario yang kuat hingga berhasil menimbulkan rasa tegang yang tak berkesudahan dan pembentukan karakter yang berkembang. John Cho mewakili orang tua di mana saja yang membesarkan anak milenial yang jauh lebih melekat dengan gadget ponsel dan laptop dan terkadang lupa bahwa hidup membutuhkan interaksi dengan kehidupan nyata. Sang ayah adalah seorang bapak yang tak tahu bagaimana mengatasi duka mereka bersama hingga kekosongan hidup  sejak wafatnya sang isteri tak pernah ditangani dengan serius. Debra Messing sebagai detektif yang penuh rahasia tampil luar biasa dan meyakinkan hingga kita tak pernah menduga arah film ini hingga akhir.

Film ini bukan sekadar sebuah sebuah  baru format penyajian sebuah cerita film, melainkan kisah keluarga yang menyentuh yang diramu dengan thriller yang menggelegak. Saya serius: para orang tua dan remaja wajib menyaksikannya.

SEARCHING

Sutradara: Aneesh Chaganty

Skenario:  Aneesh Chaganty dan Sev Ohanian

Pemain: John Cho, Debra Messing, Michelle La

 

 

 

Leila S. Chudori

Kontributor Tempo, menulis novel, cerita pendek, dan ulasan film.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus