Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sejak hari pertama berkuasa, Prabowo Subianto memberikan sinyal beragam yang menyebabkan aksi iklim dan transisi energi berada dalam ketidakpastian.
Meskipun tren dekarbonisasi global makin meningkat, pemerintah masih merencanakan pembangunan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil baru.
Keluar dari Perjanjian Paris dan membatalkan pensiun dini batu bara akan sangat merusak kredibilitas Indonesia dalam mendapatkan pembiayaan transisi energi.
KOMITMEN iklim Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Sejak menyuarakan komitmen ambisiusnya dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Ke-29 (COP 29) di Baku, Azerbaijan, November 2024, pemerintahan Prabowo Subianto belum juga menyerahkan dokumen komitmen kontribusi mengatasi krisis iklim kedua atau second nationally determined contribution (SNDC). Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keseriusan Indonesia dalam komitmen iklimnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Kolom Hijau merupakan kolaborasi Tempo dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil di bidang lingkungan. Kolom Hijau terbit setiap Jumat