Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

17 Ekor Paus Pilot Terdampar di Pulau Sabu, 10 Selamat

Sebanyak 17 ekor paus pilot terdampar di Pulau Sabu, NTT, yang 10 di antaranya berhasil dikembalikan warga ke tengah laut.

12 Oktober 2019 | 15.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Paus Pilot yang terdampar di Pulau Sabu, NTT, 10 Oktober 2019. (ANTARA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis siang, 10 Oktober 2019, warga Desa Menia di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur dikejutkan dengan terdamparnya 17 ekor paus pilot di pantai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Warga desa terpencil di Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua itu pun turun ke pantai berupaya menyelamatkan belasan ekor paus dengan mendorongnya kembali ke tengah laut. Namun  tujuh ekor paus yang dilindungi itu tidak bisa terselamatkan.

"Kami sudah melihat langsung tujuh ekor paus yang mati tersebut, dan sepertinya ada kesalahan saat memindahkan hewan-hewan itu ke tengah laut, sehingga mati," kata Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji kepada ANTARA.

Dari 17 ekor paus pilot yang terdampar itu, 10 ekor di antaranya berhasil diselamatkan oleh warga desa setempat untuk dilepasliarkan kembali ke lautan lepas. Tujuh ekor paus yang mati itu mengalami banyak sekali luka di bagian badan dan perutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Selain itu, pada saat penyelamatan, warga desa setempat kemungkinan memegang sirip, ekor, dan badan paus sehingga membuat mamalia laut itu semakin stres.

"Seharusnya untuk menyelamatkan ikan-ikan itu, cara mengangkatnya harus menggunakan terpal berisi sedikit air, dan ramai-ramai memindahkan ke tengah laut sehingga tak ada kontak fisik dengan ikan itu," kata Ikram.

Namun BKKPN tetap memberi apresiasi kepada warga desa yang dengan sadar menyelamatkan mamalia laut yang terdampar di Pantai Desa Menia itu.

Paus pilot yang terdampar itu, umumnya mengalami luka-luka serius, karena terdampar di kawasan pantai karang.

"Ada beberapa ekor dalam kondisi tubuh banyak luka robek akibat terdampar di lokasi yang penuh dengan karang," kata Dedy Syamhadi, Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan dan Infrastruktur Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua.

Jauh sebelum terdamparnya 17 ekor paus pilot di pantai desa terpencil itu, ada juga 44 ekor paus biru terdampar di Pantai Liea, Kabupaten Sabu Raijua pada 1 Oktober 2012. Namun, semua paus biru itu mati karena tidak bisa tertolong oleh warga setempat.

Fenomena terdamparnya paus pilot di wilayah perairan pantai Pulau Sabu itu, masih tetap menjadi misteri, karena belum ada satu pun kajian yang dilakukan oleh para ahli.
 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus