Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Alasan BKSDA-Ombudsman dan Pemerintah Daerah Tutup Permanen Pendakian Gunung Marapi Sumbar

Kondisi Gunung Marapi membuat BKSDA dan pihak terkait melarang pengunjung dan masyarakat mendekati dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi.

30 Januari 2025 | 15.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, 4 Januari 2025. Masyarakat diminta waspada. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat bersama dengan Ombudsman perwakilan setempat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dan Tanah Datar sepakat menutup permanen pendakian di Gunung Marapi dikutip dari Antara.

"Berdasarkan kesepakatan bersama Gunung Marapi ini ditutup permanen," ujar Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Lugi Hartanto pada Selasa, 28 Januari 2025. Lugi mengungkapkan bahwa saat ini gunung api yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Daratan Tanah tersebut berstatus level dua atau waspada.

Kondisi tersebut membahayakan orang-orang yang berada di dekat Gunung Marapi. Dengan demikian, pengunjung dan masyarakat tidak diperbolehkan mendekati dan berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

Pihak BKSDA berkata bahwa mereka menyambut baik kesepakatan bersama tersebut demi keselamatan bersama. Namun, BKSDA serta pihak terkait menyatakan bersedia mengkaji ulang kebijakan penutupan tersebut bila gunung telah kembali pada status normal atau turun ke level satu.

"Tentu saja ketika gunung ini kembali normal atau turun menjadi level satu akan kita kaji lagi," kata Lugi.

Dilansir dari ANTARA, BKSDA memastikan akan tetap melakukan pengawasan ekstra agar tidak ada masyarakat yang mencoba menaiki Gunung Marapi walaupun gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut telah ditutup permanen.

Pihak BKSDA berharap agar Pemerintah Kabupaten Agam dan Kabupaten Datar bersama-sama mendukung kebijakan tersebut, terutama soal pengawasan agar tidak ada lagi pendaki liar yang mencoba menaiki Gunung Marapi dalam rangka mendukung kebijakan baru tersebut.

Sebelumnya, BKSDA mendapati tujuh pendaki liar yang dibantu oleh dua masyarakat lokal mendaki Gunung Marapi yang sudah berstatus waspada atau level dua pada 19 Januari 2025 lalu.

Sementara itu, Asisten Ombudsman Sumatra Barat Adel Wahidi mengatakan penutupan permanen pendakian Gunung Marapi dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara pihak Ombudsman dengan BKSDA Sumbar, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar.

Sama seperti BKSDA, Adel menilai langkah tersebut penting dilakukan untuk memberikan pesan atau informasi kepada masyarakat luas bahwa Gunung Marapi tersebut tidak bisa dinaiki karena membahayakan keselamatan.

Adel mengatakan dirinya khawatir masih ada masyarakat yang keras kepala menaiki gunung api tersebut karena beranggapan status gunung api telah turun level. Dengan demikian, penutupan permanen menjadi jalan keluar terbaik saat ini.

Gunung Merapi tercatat telah melakukan 14 kali letusan selama Januari 2025 oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi dengan tinggi kolam abu vulkanik yang bervariasi.

"Gunung Marapi masih dalam fase erupsi, jadi dari letusan dan deformasi gunung api juga fluktuatif," ujar Teguh, petugas PGA Gunung Marapi, pada Senin, 27 Januari 2025.

PGA Gunung Marapi mengungkapkan bahwa letusan pertama terjadi pada 4 Januari 2025 dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Abu vulkanik tersebut berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi gunung api tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik.

Pada 19 hingga 26 Januari 2025, Gunung Marapi kembali mengalami erupsi berturut-turut. Mengingat erupsi Gunung Marapi masih berfluktuatif, pihak PGA menginginkan agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), antara lain masyarakat, pendaki, atau pengunjung tidak dibolehkan memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi seperti yang beritahukan BKSDA.

Pilihan Editor: Erupsi Pertama Gunung Marapi pada 2025 Muntahkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus