Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi yang berada di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta terpantau mengeluarkan asap dari puncaknya yang terlihat pekat dan dekat pada Minggu pagi, 14 Maret 2021.
Baca:
Lahar Dingin Gunung Merapi Mulai Bergerak Menuju 2 Sungai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media sosial pun sempat menyorot aktivitas vulkanik Merapi yang terjadi menjelang tengah hari atau sekitar pukul 11.07 WIB dan dilaporkan sempat teramati hingga Kabupaten Bantul itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan pada pukul 11.07 WIB itu terjadi guguran amplitudo 30 mm durasi 81 detik. "Jarak luncur guguran saat itu kurang lebih 800 meter ke barat daya," kata Hanik.
Hanik menambahkan, asap yang muncul disebabkan bukan karena adanya awan panas. Asap saat itu berasal dari guguran lava biasa, yang tidak teramati tinggi kolomnya karena puncak Merapi saat itu lebih dominan berkabut.
Hanya saja dari hasil pantauan 06.00-12.00 WIB pada hari Minggu ini, Merapi teramati mengeluarkan 9 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya.
Gunung terlihat jelas hingga kabut dalam indeks 0-I. "Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah," kata dia.
Dalam periode 6 jam terakhir teramati guguran berjumlah 39, amplitudo 3-30 mm, durasi 11-82 detik. "Gunung Merapi masih di Level III atau Siaga," katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
PRIBADI WICAKSONO