Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jember - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Raung masih terpantau mengalami peningkatan. Meski begitu tingkat aktivitas gunung api dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut itu masih tetap di Level II (Waspada).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Raung adalah hal yang wajar, mengingat tingkat aktivitasnya saat ini adalah Level II (Waspada)," kata Wafid dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa malam, 17 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan, pada level II ini aktivitas Gunung Raung fluktuatif dan ada potensi terjadi erupsi sewaktu-waktu. Potensi bahaya Gunung Raung yang mungkin terjadi saat ini berupa akumulasi gas vulkanik konsentrasi tinggi di dasar kawah.
Erupsi Gunung Raung, menurut catatan sejarah, menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan aliran lava andesitik sampai basaltik. Sedangkan saat tidak terjadi erupsi, aktivitas hanya berupa embusan gas di dasar kawah.
Hasil pengamatan visual periode 1 hingga 15 Desember 2024, Gunung Raung terlihat jelas hingga tertutup kabut. Saat cuaca cerah, teramati embusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dengan tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak. Dari warnanya, embusan gas itu menunjukkan dominan uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.
Wafid juga mengungkapkan rekaman kegempaan selama periode yang sama terdiri dari 61 kali gempa embusan, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 4 kali gempa tektonik lokal, 27 kali gempa tektonik jauh, dan 15 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-13,0 mm, dominan 2.5 mm.
Pada 16 dan 17 Desember 2024, terjadi kenaikan amplitudo getaran gempa tremor menjadi maksimal 17 mm, dengan nilai dominan 2.,5 mm, seiring dengan kenaikkan grafik RSAM (Realtime Seismic Amplitude Measurement) yang mencerminkan energi gempa. Namun, kenaikan energi gempa ini tidak disertai dengan anomali visual. Hanya teramati embusan gas dari arah kawah/puncak berwarna putih intensitas sedang dengan tinggi maksimal 300 meter dari atas puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Raung, salah satu gunung api aktif di Jawa Timur, berada pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 19 Desember 2023. Masyarakat atau pendaki atau wisatawan diminta tidak beraktivitas pada radius 3 kilometer dari kawah/puncak.
Erupsi pada 2015 merupakan perselingan antara erupsi eksplosif (strombolian) dengan efusif yang berupa aliran lava. Sebagian produk erupsi menambah ketinggian kerucut sinder (yang telah terbentuk sebelumnya pada tahun 1902) di dalam kawah, serta aliran-aliran lava yang membanjiri dasar kawah. Erupsi pada Juli 2022 menghasilkan kolom erupsi setinggi 1500 meter dari atas puncak.
Pilihan Editor: Banjir Rob Sudah 5 Hari, Ini Kata Penjabat Gubernur Jakarta