Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dilanda banjir setelah diguyur hujan deras berdurasi panjang selama beberapa hari terakhir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan durasi hujan sempat menembus lima jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Ahad malam (20 April) hingga Senin dinihari (21 April)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis pada Selasa, 22 April 2025, dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, ada 622 orang warga lokal yang terdampak bahala tersebut. Sebanyak 181 unit rumah, tiga fasilitas ibadah, dua fasilitas kesehatan, serta sebuah jembatan ikut terendam air. Beberapa area yang paling terdampak adalah Kelurahan Riko dan Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam.
Menurut Muhari, petugas gabungan dari unsur BPBD dan otoritas di wilayah yang menjadi penopang Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut masih bersiaga di lokasi terdampak. Sebagian area masih terdampak. Namun ada juga titik banjir yang debit airnya sudah menurun hingga 5-60 sentimeter.
Mengulangi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Muhari menyebut lonjakan curah hujan dipengaruhi kombinasi fenomena atmosfer dan pancaroba. Cuaca kemungkinan masih akan basah hingga akhir April 2025.
Muhari mengimbau masyarakat Penajam Paser Utara, maupun wilayah terdampak bencana lainnya, tetap mewaspadai potensi banjir susulan. “Mengingat masih ada kemungkinan hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari ke depan,” kata dia.