Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banjir Bandang Sungai Cikapundung Terjang Empat Lokasi, Terberat di Braga

Banjir di kawasan Braga diperparah dengan jebolnya tanggul sungai sepanjang 10-12 meter.

12 Januari 2024 | 11.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga naik perahu menembus banjir yang menggenangi Desa Sukabirus, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang tergenang banjir luapan Sungai Citarum dan Cikapundung, 6 Mei 2023. Desa-desa di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Ibun, dan Majalaya, ikut terdampak banjir. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan sedikitnya ada empat lokasi yang terdampak banjir bandang Sungai Cikapundung yang terjadi Kamis, 11 Januari 2024, sore hingga malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Laporan ada empat titik di sepanjang bantaran Cikapundung, tapi yang paling berat di Braga, ini yang sampai dengan menimbulkan beberapa kerusakan rumah. Yang lain-lainya bukan kita abaikan, tapi kita waspadai,” kata dia saat ditemui di kawasan Braga, Bandung, Jumat, 12 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bambang mengatakan, empat lokasi tersebut ada di Braga, Cicendo, Tamansari, dan Regol. Kawasan Braga yang terdampak berada di perkampungan padat di sisi barat Jalan Braga di sepanjang bantaran Sungai Cikapundung. Akses utama menuju permukiman padat warga melalui Gang Apandi di Jalan Braga. Di kawasan Braga tersebut banjir bandang menyebabkan sedikitnya 857 orang terdampak.

“Berdasarkan identifikasi sementara lebih kurang sekitar 857 jiwa yang terdampak, sekitar 400-an KK. Lebih kurang sekitar 60 rumah, tapi ini akan terus kita inventarisasi,” kata Bambang.

Tingginya debit aliran sungai Cikapundung membuat air melimpas melewati tanggul. Bambang mengatakan, banjir di kawasan Braga diperparah dengan jebolnya tanggul sungai sepanjang 10-12 meter. Lokasi tanggul tersebut berada di RW04 Kelurahan Braga. Tanggul tersebut tengah diupayakan untuk diperbaiki hari ini juga mengingat curah hujan yang relatif masih tinggi pada pekan ini.

“Penanganan yang amat sementara di antaranya adalah memperbaiki tanggul. Ada tanggul sekitar 10-12 meter kita harapkan hari ini selesai. Mungkin itu salah satu penyebab melimpasnya air Cikapundung ke perumahan warga,” kata Bambang.

Bambang mengatakan, BMKG memperingatkan bahwa curah hujan di Kota Bandung masih relatif tinggi dalam beberapa hari ke depan. “Hari ini sampai beberapa hari ke depan kita harus lebih waspada, lebih hati-hati, dan tadi sudah menghimbau pada masyarakat untuk patuh terhadap himbauan dan arahan petugas,” kata dia.

Bambang mengatakan, petugas Pemerintah Kota Bandung dijanjikannya akan siaga di lokasi tersebut. “Petugas kita standby 24 jam membantu warga, sekaligus juga upaya mengantisipasi manakala ada kejadian-kejadian berikutnya,” kata dia.

Pada Jumat, 12 Januari 2024 pagi, Bambang menemani Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau kawasan Braga yang terdampak banjir. Mayoritas warga tengah membersihkan rumahnya masing-masing dari lumpur yang tersisa selepas banjir surut.

Bey Machmudin mengatakan, sudah meminta pemerintah Kota Bandung menangani bencana banjir tersebut. Tanggul yang jebol dimintanya agar perbaikannya rampung hari ini juga untuk mengantisipasi curah hujan ekstrem yang masih berpotensi dalam sepekan ini.

“Dalam beberapa waktu ke depan ini hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat diperkirakan akan terjadi di Jawa Barat ini khususnya, dan oleh karena itu masyarakat harus berhati-hati dan saling mengingatkan,” kata dia, Jumat, 12 Januari 2024.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu membenarkan. “Terutama seminggu ke depan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dan sangat lebat. Jadi masyarakat dihimbau untuk selalu waspada,” kata dia, Jumat, 12 Januari 2024.

Pantauan Tempo, sebagian besar rumah warga yang berada tak jauh dari Sungai Cikapundung terdampak banjir. Sejumlah warga mengingat tinggi banjir berkisar setengah hingga melewati satu meter.

Nina, 50 tahun, warga RT2 RW8 Kelurahan Braga, menuturkan bahwa banjir pada Kamis, 11 Januari 2024 terjadi pukul 4 sore. ”Jam lima gede,” kata dia. Banjir yang datang tiba-tiba menjebol pintu rumah. Nyaris tak ada perabotan rumah yang selamat dari banjir tersebut.

Warga lainnya, Agus, 57 tahun, mengatakan, saat sore itu air terlihat melimpas dari dinding tanggul yang dibangun di sepanjang bantaran sungai di Kampung Braga. Dinding rumah tetangganya yang menempel dengan tanggul sungai roboh. Akibatnya air makin banyak yang melimpas ke kawasan padat penduduk di Kampung Braga. Banjir kemudian mulai surut malamnya.

Pantauan Tempo sedikitnya ada tiga rumah warga yang menempel di tanggul sungai yang bagian dindingnya jebol. Salah satunya adalah rumah Neneng, warga RT03/RW08. Bagian dinding samping rumahnya yang berbatasan langsung dengan Sungai Cikapundung roboh menyisakan lubang menganga.

Pasca banjir surut, sejumlah warga masih mengungsi di sejumlah lokasi. Salah satunya bangunan belakang milik toko parfum Sampurno. Di sana warga mendapat pemeriksaan kesehatan.

Lurah Braga Wili Wiradika mengatakan, tidak ada korban dalam peristiwa banjir bandang tersebut. “Banjir sudah surut, tinggal menyisakan lumpur. Dan hari ini dalam proses pembersihan,” kata dia. Data sementara jumlah pengungsi menembus 80 orang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus