Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan
Banjir Lagi Banjir Lagi

Mengapa Kita Gagap Menghadapi Banjir

Munajat Nursaputra

Munajat Nursaputra

Pengajar dan peneliti bidang geospatial information system untuk kehutanan dan lingkungan di Universitas Hasanuddin, Makassar

Sistem prediksi banjir dan mitigasi bencana kita masih tertinggal. Perlu meniru Jepang yang memanfaatkan studi ilmiah.

11 Maret 2025 | 15.00 WIB

Sejumlah mobil melintasi banjir di kawasan Jatinegara, Jakarta, 4 Maret 2025. Antara/Bayu Pratama S
Perbesar
Sejumlah mobil melintasi banjir di kawasan Jatinegara, Jakarta, 4 Maret 2025. Antara/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pemerintah daerah umumnya gagap menghadapi banjir lantaran sistem prediksi kurang akurat.

  • Jepang patut menjadi contoh karena memanfaatkan studi ilmiah universitas atau lembaga penelitian.

  • Di Indonesia, biang banjir yang kompleks memerlukan pendekatan sistem prediksi yang lebih canggih.

BENCANA banjir sering datang tiba-tiba di berbagai daerah di Indonesia. Baru-baru ini, bah dengan ketinggian mencapai 3 meter menerjang permukiman hingga pusat belanja di Bekasi, Jawa Barat, serta meluas hingga ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus