Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banjarbaru - Sebanyak 1.900 ekor sapi, 8 ribu ekor ayam buras, seribu ekor ayam petelur, serta sejumlah lainnya ternak itik dan kerbau ikut menjadi korban banjir besar di Kalimantan Selatan Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data itu diungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan Suparmi. "Total kerugian yang diusulkan kepada kami mencapai Rp 8,3 miliar yang terdiri atas seluruh sektor peternakan," katanya, pada Kamis 4 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Suparmi, pihaknya terus melakukan verifikasi data korban dan kerugian banjir di sektor peternakan. Verifikasi disebutkannya hingga by name by addres. Dia mendata, beberapa daerah terdampak banjir antara lain, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara dan Tanah Laut.
"Daerah yang paling banyak terdampak di sektor peternakan adalah Kabupaten Tanah Laut," katanya menyebut di daerah itu saja terdata populasi ternak sapi 1.500 ekor. "Sedangkan untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara, kerugian paling banyak ternak itik dan ayam buras," katanya.
Suparmi mengatakan harapannya, kerugian setiap peternak tersebut bisa diganti seluruhnya. Namun demikian, kata dia, tetap harus dilihat kesiapan dana yang masuk untuk penggantian di sektor peternakan tersebut.
"Karena nilai kerugiannya cukup besar, maka saya mengajak seluruh kabupaten yang terdampak bergotong royong dan iuran membantu peternak," katanya.
Pihaknya sedang mengupayakan agar penggantian kerugian peternak tersebut bisa diambil dari tiga anggaran yaitu dari provinsi, kabupaten dan juga anggaran dari pemerintah pusat. Bila dana bisa terkumpul dari tiga sumber tersebut mencukupi, dia berjanji seluruh kerugian peternak bisa diganti secara penuh.
Baca juga:
BPPT: Kerugian Banjir Kalimantan Selatan Lebih dari Rp 1,3 Triliun
Khusus ternak sapi, kata Suparmi, sudah diasuransikan, sehingga secara otomatis akan diganti oleh pihak pembiayaan. Dana ini termasuk yang menjadi bagian dari verifikasi yang sedang dilakukan pasca banjir besar. "Sehingga bantuan yang disalurkan nantinya benar-benar tepat sasaran," katanya.