Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat 4.184 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tiga kecamatan terdampak banjir rob akibat air laut pasang. Kecamatan di Bekasi, Jawa Barat, yang dimaksud adalah Muaragembong, Tarumajaya, dan Babelan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan volume air pasang masih meningkat selama musim hujan. "Kejadian (banjir rob) ini bersifat rutin pada pertengahan bulan," kata Dodi dalam keterangan resmi pada Selasa, 17 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dodi, 3.184 KK atau mayoritas dari total keluarga yang terdampak banjir itu berasal dari lima desa di Kecamatan Muaragembong, yakni Desa Pantai Harapanjaya, Pantai Sederhana, Pantaibakti, Pantai Bahagia dan Pantai Mekar. Sebanyak 755 KK tersebar di tiga desa dari Kecamatan Tarumajaya, yaitu Samuderajaya, Segara Makmur dan Segara Jaya. Sisanya adalah 245 KK dari Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan.
Selain merendam ribuan rumah, dia meneruskan, banjir pesisir juga merusak tambak yang berada di Kecamatan Tarumajaya dan Babelan. Luas masing-masing tambak di kedua wilayah itu sekitar 250 hektare
"Banjir rob juga merendam SD Negeri Samudera Jaya 02 dan 03 di Kecamatan Tarumajaya," tutur Dodi.
Sejauh ini tim BPBD Kabupaten Bekasi sudah menyalurkan makanan, minuman, dan bantuan logistik lainnya untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir. Tak cukup dengan bantuan cepat, Dodi mengingatkan soal pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi dampak banjir rob di pesisir Kabupaten Bekasi.
Masyarakat di pesisir utara Jakarta juga sedang menghadapi persoalan serupa. Hingga Selasa siang, banjir masih merendam kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Ketinggian genangan air sekitar 70 sentimeter (Cm).
"Kondisi seperti ini sudah lima hari (terjadi)," kata penjaga kantin di Polsek Pelabuhan Sunda Kelapa, Haril (39), dikutip dari Antara. Ia mengatakan air pasang laut mulai meluap sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa pagi tadi, dan langsung mengalir ke depan Jalan Lodan Raya, Pademangan.
Halaman Kantor PT Pelindo Regional Dua Pelabuhan Sunda Kelapa juga terendam air. Kantor pengelola pelabuhan tertua di Indonesia itu terendam air sekitar 50 Cm. Banjir juga menggenangi tiga RT di Kelurahan Pluit dan satu RT di Kepulauan Seribu.
Pilihan Editor: WALHI Sumut Rilis Catatan Sepanjang Tahun 2024, Paparkan Krisis Ekologis dan Langkah Advokasi Tahun Depan