Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Dinding penahan tanah longsor memaksa penghuni 12 rumah di Perumahan Bukit Cibogo Living di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, mengungsi. Seluruh keluarga itu dievakuasi ke sebuah apartemen di Baros selama sebulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu kejadian ada dua rumah yang rusak sedang dan berat dan dua anak menjadi korban,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Rohmat, pada Rabu 9 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bencana longsor itu terjadi Senin lalu meski tidak ada hujan. Tembok penahan tanah (TPT) diketahui bagian dari proyek pembangunan perumahan PT Mandalika yang berada di atas perumahan Bukit Cibogo Living. Saat kejadian, dua anak berusia 4 dan 5 tahun yang ada di satu rumah menjadi korban.
Seorang di antaranya diselamatkan petugas dari timbunan material longsor. “Kondisinya sudah membaik dan sudah pulang dari rumah sakit,” kata Rohmat.
Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Pihak pengembang yang temboknya longsor, menurut Rohmat, bertanggung jawab atas kejadian tersebut termasuk menanggung tempat mengungsi warga ke apartemen dan makan hariannya. Selain dua rumah yang terdampak hingga rusak, sepuluh rumah lainnya yang tidak terimbas juga harus dikosongkan. Alasannya, masih ada potensi longsor susulan.
Material longsor sejauh ini belum bisa dibersihkan karena alasan itu. “Kalau dibersihkan takut nanti yang di atas jadi turun,” ujarnya.
Saat ini dinas terkait masih membahas solusi teknis penanggulangan longsor di lokasi itu dan antisipasinya agar tidak terulang. Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat juga meminta kepada warga yang terdampak untuk berkoordinasi dengan BPBD Kota Cimahi saat melakukan evakuasi barang-barang di rumahnya yang rusak. Tujuannya agar mereka mendapatkan bantuan dan pengawasan karena rumah-rumah mereka masih berisiko tinggi mengalami longsor susulan.
Selain itu, BPBD Jawa Barat meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengevaluasi kelayakan lahan sebagai permukiman.