Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi di Area Ini, Efek 97S dan 99W

Beberapa bibit siklon yang bergerak di sekitar Indonesia akan mempengaruhi ketinggian gelombang laut hingga akhir April nanti.

28 April 2025 | 14.59 WIB

Dua bibit siklon tropis, yakni 97S dan 99W, berdampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia menjelang akhir April 2025. (Dok. BMKG)
Perbesar
Dua bibit siklon tropis, yakni 97S dan 99W, berdampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia menjelang akhir April 2025. (Dok. BMKG)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bibit siklon tropis 97S dan 99W masih akan mempengaruhi kondisi cuaca dan tinggi gelombang laut di Indonesia. Pusaran angin yang masing-masing berada di Teluk Carpentaria dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat ini diprediksi memicu gelombang tinggi hingga 30 April nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Merujuk peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterbitkan pada Senin, 28 April 2025, angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak ke timur laut dengan kecepatan sekitar 6-25 knot. Adapun angin di wilayah selatan bergerak ke barat laut sekencang maksimal 30 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Pasifik Utara Maluku hingga Papua dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur,” begitu pernyataan BMKG.

Tim BMKG memprediksi gelombang tinggi 4 meter akan muncul di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Selain gelombang tinggi, BMKG juga mendeteksi potensi gelombang laut dengan ketinggian menengah, maksimum hingga 2,5 meter, di Selat Malaka bagian utara, lalu di Samudra Hindia sebelah selatan Banten hingga selatan Jawa Timur. Ada juga potensi yang sama di Laut Bali, beberapa bagian Laut Arafuru, serta bagian Samudra Pasifik yang berbatasan dengan perairan domestik Indonesia.

 

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus