Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat merilis laporan puluhan rumah rusak dan sejumlah korban luka akibat gempa Pangandaran yang terjadi Minggu, 25 Oktober 2020, pukul 07.56 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dan memantau kondisi terkini terhadap seluruh kabupaten/kota terdampak,” kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BPBD Jawa Barat mencatat, hingga Minggu sore pukul 16.00 WIB, sejumlah daerah melaporkan dampak gempa Pangandaran. Lokasi terdampak tersebar di enam kabupaten/kota di Jawa Barat.
Di Kabupaten Pangandaran lokasi terdampak di 4 desa dan 4 kecamatan, Ciamis di 7 desa dan 6 kecamatan, Kabupaten Tasikmalaya terdampak di 4 desa dan 4 kecamatan, Garut terdampak di 1 desa di 1 kecamatan, serta di Kota Tasikmalaya.
Sedikitnya 29 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. Rinciannya di Pangandaran 5 rumah rusak ringan, Ciamis 13 rumah rusak sedang dan ringan, Kabupaten Tasikmalaya 7 rumah rusak ringan, Garut 1 rumah rusak berat, serta di Kota Tasikmalaya 2 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang.
Sejumlah daerah melaporkan warga yang terluka akibat gempa. Saat ini seluruh korban luka tengah menjalani perawatan di klinik terdekat. “Korban jiwa, 3 orang luka ringan. Dua orang di Kabupaten Ciamis dan 1 orang di Kota Tasikmalaya,” kata Budi.
Budi mengatakan, BPBD Jawa Barat masih memantau kondisi terkini seluruh daerah terdampak gempa Pangandaran. “BPBD kabupaten/kota masih melakukan assessment ke lokasi-lokasi kejadian sambil memberikan imbauan kepada warga setempat agar selalu waspada dan siaga karena di lokasi juga saat ini sedang turun hujan,” kata dia.
Sebelumnya, gempa tektonik bermagnitudo 5,5 pada Ahad pagi, pukul 07.56 WIB terasa meluas getarannya. Sumber gempa di Samudera Indonesia berjarak sekitar 88 kilometer barat daya Pangandaran. Guncangannya terasa di Sukabumi, Bandung, Tegal, sampai ke Yogyakarta.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono lewat penjelasan tertulis menyatakan pusat sumber atau episenter gempa terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT. “Dari kedalaman 62 kilometer,” ujarnya.
Gempa yang terjadi merupakan tergolong gempa menengah akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Menurut BMKG guncangan gempa dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala III-IV MMI. Sementara di Kuningan, Garut, Cilacap berskala III MMI. Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan ada truk berlalu.
AHMAD FIKRI