Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mamuju - Warga Desa Bondra, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, mengikat rumahnya di pohon agar tidak terseret banjir. Mereka melakukannya saat banjir semakin tinggi, Minggu 12 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemantauan di Polewali Mandar, Minggu, warga yang rumahnya terendam banjir di Desa Bondra, Kecamatan Mapili, mulai mengikat rumah mereka ke pohon. Itu dilakukan didorong kecemasan arus air banjir bakal menyeret rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada saat yang sama ketinggian banjir sudah sampai lutut orang dewasa dan belum ada tanda-tanda akan segera surut. "Sungai Mapilli semakin meluap dan arusnya semakin kencang," kata Alif, seorang warga setempat.
Dia mengatakan akses jalan di desanya sudah tidak tampak karena terendam banjir. Selain Desa Bondra, Desa Segerang di sekitar Sungai Mapilli juga dikabarkan terendam banjir setelah hujan terus turun dua hari belakangan.
Debit dari hulu membuat warga Bondra dan Segerang panik. Sebagian telah memantau kondisi Bendungan Sekka Sekka yang berada di hulu Sungai Mapilli dan mendapati muka air di bendungan itu naik.
"Beberapa masyarakat yang telah merasa risau dengan adanya cuaca ekstrem sejak kemarin (11/1) hingga sore tadi memantau Bendungan Sekka Sekka yang dalam status siaga dua," kata Yusrang, warga Desa Segerang.
Ia mengatakan ketinggian air di Bendungan Sekka Sekka 180-185 mercu itu masih dalam kondisi siaga dua. "Warga tetap waspada karena jika air telah berada pada ketinggian 200 mercu maka kondisi siaga satu, semoga hujan di hulu dapat berhenti," katanya