Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa terkini hari ini, Rabu 5 Mei 2021, terjadi di Liwa, Lampung. Gempa berkekuatan 3,2 Magnitudo berasal dari kedalaman tiga kilometer di daratan, 17 kilometer barat laut Lampung Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, gempa pada pukul 12.57 WIB itu dirasa mengguncang pada skala III MMI di Liwa. Intensitas pada skala itu setara gempa yang dirasakan nyata di dalam rumah, seakan truk sedang melintas. "Dipicu Sesar Kumering Utara," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lewat akun media sosial Twitter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa di Liwa adalah gempa ketiga yang bisa dirasakan sepanjang hari ini di wilayah Indonesia menurut catatan BMKG. Dua gempa pertama lebih kuat terjadi di Halmahera Barat dan Kepulauan Mentawai pada Rabu pagi, masing-masing, pada pukul 05.59 dan 08.24 WIB. Yang pertama berkekuatan 5,7--sebelum diperbarui menjadi 5,2--dan 5,8 M yang kemudian diperbarui menjadi 5,7.
Daryono menyebut gempa di Halmahera Barat dipicu aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Gempa dari laut dengan kedalaman sumber 133 kilometer itu terukur mengguncang pada skala III MMI di Bitung dan Manado. Guncangan yang lebih lemah justru dirasa di Ternate, Molibagu, dan Sanana.
Gempa di Mentawai mendapat catatan khusus dari Daryono. Gempa ini bersumber dari laut, tiga kilometer tenggara Tuapejat, Pulau Sipora, dengan kedalaman 29 kilometer. "Dipicu aktivitas subduksi Lempeng Eurasia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di bidang kontak antar lempeng (megathrust)," katanya.
Peta lokasi gempa di Tuapejat, Mentawai pada Rabu, 5 Mei 2021. Twitter/BMKG
Gempa terkini yang dirasa hingga skala IV MMI (dirasakan banyak orang di dalam rumah dan sebagian di luar rumah) di Mentawai dan Painan, skala III MMI di Padang dan Pariaman, itu dicatatnya yang kedua dengan kekuatan yang sama setelah 3 Mei lalu. "Patut kita waspadai bersama karena di zona ini merupakan kawasan seismic gap Sumatera yang berpotensi terjadinya gempa besar," kata Daryono menunjuk segmen Megathrust Mentawai–Siberut yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,9.