Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat serangkaian gempa lemah dari pergerakan Sesar Cirebon, Kamis 15 Juni 2023. Setidaknya terdeteksi tujuh kali gempa, namun hanya empat kejadian yang datanya bisa diolah hingga informasi diterima Tempo pada pukul 20.49 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada empat gempa yang dapat ditentukan parameter gempanya,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis malam, 15 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa pertama bermagnitudo 2,9 pada pukul 06.20 dari kedalaman 5 kilometer berskala intensitas II MMI. Sebagian warga Cirebon merasakan gempa yang membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang ini.
Lindu kedua bermagnitudo 3,2 pada pukul 07.25 dari kedalaman 7 kilometer berskala intensitas III MMI. Warga merasakan getarannya seperti ada truk yang melintas. Sementara di Palimanan berskala intensitas II MMI.
Gempa ketiga yang dicatat BMKG bermagnitudo 2,5 pada pukul 07.37 dari kedalaman 7 kilometer. Selanjutnya gempa bermagnitudo 2,9 pukul 16.06 dari kedalaman 10 kilometer dirasakan sebagian warga Cirebon dan sekitar dengan skala intensitas II MMI.
Lokasi pusat gempa Cirebon pada Kamis pagi 15 Juni 2023. Twitter
Daryono menguatkan keterangan dari BMKG sebelumnya bahwa gempa bumi yang terjadi tergolong dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cirebon. Karena dangkal itu itu pula, dia mengatakan, mungkin terdengar dentuman seperti yang dilaporkan beberapa warga daerah setempat.
“Adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman,” ujar Daryono sambil menambahkan BMKG tak menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat rentetan gempa tersebut.
Meski begitu, Daryono juga mengigatkan kalau Cirebon termasuk daerah rawan gempa. BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa merusak sebanyak empat kali. Yang pertama, pada 16 Oktober 1847, gempa berintensitas VII MMI hingga menyebabkan lebih dari 200 rumah mengalami kerusakan.
Kemudian pada 30 November 1853, intensitas gempa VI MMI menyebabkan banyak rumah rusak. Begitu pun pada 16 Juni 1971. Gempa merusak terbaru di Cirebon terjadi pada 11 Desember 2020 bermagnitudo 4,2 yang merusak 25 rumah.
Gempa Terkini di Indonesia
BMKG mencatat gempa terkini yang bisa dirasakan guncangannya terjadi di Kalimantan Barat, pada Kamis sore, 15 Juni 2023. Gempa pada pukul 17.24 WIB itu memiliki kekuatan Magnitudo 4,0. Pusatnya berada di laut, 5 kilometer barat daya Singkawang.
Berasal dari kedalaman 32 kilometer, gempa ini dicatat BMKG bisa dirasakan hingga skala II-III MMI di Bengkayang dan Landak. Gempa terkini per artikel ini dibuat, Jumat dinihari 16 Juni 2023.