Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Harimau di Kebun Binatang Medan Mati Lagi, Ucapan Bobby Nasution Dikritik Netizen

Seekor harimau sumatera di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kembali mati. Apa ucapan Bobby Nasution?

14 Februari 2024 | 00.07 WIB

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Perbesar
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor harimau sumatera di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kembali mati. Binatang bernama Bintang Sorik yang berusia 13 tahun itu mai akibat prognosis infausta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Prognosis fausta artinya suatu penyakit dapat disembuhkan. "Sudah lima ekor harimau mati di Medan Zoo dengan prognosis infausta," ujar Juru Kampanye Satwa Liar - The Wildlife Whisperer of Sumatra Arisa Mukharliza, Selasa, 13 Februari 2024.

Sebelumnya, kata Arisa, sebanyak empat ekor harimau mati di Medan Zoo. Masing-masing dua ekor harimau sumatera bernama Erha pada 3 November 2023 dan Nurhaliza pada 31 Desember 2023. Kemudian dua ekor harimau benggala atas nama Avatar pada 3 Desember 2023, dan Wesa yang berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua makhluk hidup bakal kembali ke sang pencipta. Tetapi kasus harimau di Medan Zoo bukan tentang hidup dan mati satwa, namun tanggung jawab dan peran pengelola kebun binatang," ucap dia.

Arisa menyoroti Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan selaku BUMD milik Pemkot Medan yang mengelola Medan Zoo dan pemilik satwa liar milik negara dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.

"Tanggung jawab kedua instansi itu harus dicari tahu sejauh mana mereka benar-benar serius merawat satwa di tengah kendala finansial sejak pandemi pada 2020," kata Arisa.

Arisa menyebut Medan Zoo berdiri karena kebutuhan perlindungan satwa, bukan menunggu investor pengembangan taman margasatwa dari pembangunan orientasi bisnis.

Medan Zoo terletak di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan, pada Januari 2024 memiliki koleksi satwa 110 ekor dari sebelumnya pada 2022 dengan jumlah satwa 255 ekor di lahan 10 hektare dari total 30 hektare.

"Jika masih belum paham masalah Medan Zoo ini, undang praktisi konservasi satwa liar untuk berdiskusi sembari menunggu calon-calon investor yang belum pasti," tutur Arisa.

Plt Direktur Utama PUD Pembangunan Bambang Hendarto yang dihubungi melalui telepon seluler tidak menjawab, sementara Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitupulu, telepon selulernya tidak aktif.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan renovasi berbagai fasilitas akan dilakukan dengan menutup Kebun Binatang Medan mulai Februari 2024.

"Akan kami tutup untuk direnovasi. Selama masa renovasi hewannya ke mana? Hewannya ditaruh di mana? Siapa yang ngurus? Nah ini akan kita jelaskan. Kan saya bilang begitu. Rencananya tahun ini. Mudah-mudahan bulan kedua," katanya beberapa waktu lalu.

Nama Bobby Nasution Trending di X dan Dikritik

Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang dimuat sejumlah portal berita online menuai kritik dari pengguna media sosial X. Nama Bobby pun menjadi trending topic hari ini.

Menanggapi kematian harimau sumatera, menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu menyinggung soal usianya. Menurut dia, kematian hewan adalah suatu hal yang wajar.

Para pengguna X menyoroti penggalan ucapan Bobby kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa nggak boleh mati’.

“Kandidat kuat juara dikategori statement tergo***k dari seorang kepala daerah ditahun 2024 nih "masa harimau gak boleh mati?" - Lord Bobby, Walkot Medan,” cuit @d******e

“bukan harimau ga boleh mati BUT THERES A LOT DIFFERENCE between mati karena emang udah waktunya sama mati karena kelalaian ya,” tulis @ke*******g

“5 harimau mati berturut-turut dalam jangka waktu yang cukup berdekatan itu namanya tidak wajar, Bobby,” ucap @vern*****.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus