Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah Maluku Utara pada hari Rabu, 5 Februari 2025, pukul 10.12.31 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,66° LU dan 127,09° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer arah barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 92 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Rabu.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” tambahnya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sofifi dengan skala intensitas IV MMI, yaitu bila siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di Manado dirasakan dengan skala intensitas III - IV MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di daerah Tondano, Ternate, Weda, Batangdua, Ibu, Kotamobagu, Galela, dan Jailolo dirasakan dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Di daerah Minahasa Utara dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujarnya.