Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia banyak terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Kata-kata seperti badai, siklon, topan, dan badai tropis sering disebut untuk menjelaskan fenomena tersebut. Namun, apa perbedaannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Al Jazeera, sebenarnya hurricanes atau badai, topan, dan siklon merupakan hal yang sama. Mereka adalah sistem badai dengan kecepatan angin melebihi 119 km/jam. Hal yang membuat ketiganya berbeda adalah lokasi terjadinya angin kencang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badai
Badai yang dimaksud di sini adalah hurricanes. Ia terjadi di Samudra Atlantik Utara dan Pasifik Timur Laut. Badai jenis ini sering memengaruhi pantai timur Amerika Serikat dan Karibia. Kekuatan dari badai ini diukur dengan skala angin dari 1 sampai 5. Badai dengan skala angin 1 akan membawa angin secara konstan dengan kecepatan 119–153 km/jam. Sedangkan, badai dengan skala angin 5 dapat membawa angin secara konstan melebihi 252 km/jam.
Topan
Topan atau typhoons terjadi di Samudera Pasifik bagian barat laut. Badai ini sering menghantam Filipina dan Jepang. Antara Mei hingga Oktober merupakan bulan-bulan ketika topan sering terjadi. Namun tak hanya pada bulan-bulan tersebut, topan dapat terbentuk sepanjang tahun. Kekuatan topan memiliki berbagai skala. Skala terbesar dari topan disebut “super typhoons” atau "topan tuper".
Siklon
Badai jenis ini terjadi di Pasifik Selatan dan Samudera Hindia. Ia sering memengaruhi negara-negara dari Australia hingga Mozambik. Siklon sering terjadi pada bulan-bulan antara November hingga April.
Badai Tropis
Terdapat juga jenis badai yang bernama tropical storm atau badai tropis. Berbeda dari hurricanes, topan, dan siklon, badai tropis merupakan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam.
Badai tropis terbentuk di atas perairan laut hangat di dekat khatulistiwa. Saat udara hangat ini naik, area dengan tekanan udara lebih rendah terbentuk. Saat udara mendingin kembali, ia tersingkir oleh lebih banyak udara hangat yang naik di bawahnya. Siklus ini menyebabkan angin kencang dan hujan.
Ketika siklus ini mendapatkan momentum dan menguat, badai tropis terbentuk. Saat sistem badai berputar semakin cepat, sebuah mata terbentuk di tengah. Mata badai sangat tenang dan jernih serta memiliki tekanan udara yang sangat rendah.
RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.