Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

KAI Gandeng BMKG Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Jalur Rel Banyuwangi-Pasuruan

KAI Daop 9 Jember menghadapi tantangan yang signifikan terkait potensi bencana hidrometeorologi yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api.

18 Desember 2024 | 05.31 WIB

Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jember - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan deras, angin kencang, atau banjir yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api melalui integrasi informasi cuaca yang akurat dan terkini, KAI melakukan kerja sama strategis dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Vice President KAI Daop 9 Jember Hengky Prasetyo mengatakan bahwa sebagai operator transportasi yang melayani ribuan penumpang setiap hari, KAI Daop 9 Jember menghadapi tantangan yang signifikan terkait potensi bencana hidrometeorologi yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api. Dalam kondisi tertentu, cuaca buruk dapat mengganggu operasional kereta api dan berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan.

“Seperti kita ketahui, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi hampir di semua wilayah Daop 9 Jember mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi," kata Hengky dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 17 Desember 2024.

Jika tidak diantisipasi, kata dia, bisa menimbulkan gangguan perjalanan kereta api, termasuk mengurangi pelayanan kepada pelanggan. "Melalui kerja sama dengan BMKG, KAI Daop 9 Jember bisa mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat, sehingga segala kemungkinan yang kurang baik bisa kami antisipasi,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem, KAI Daop 9 Jember juga sudah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) di delapan lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.

Hengky menambahkan, beberapa manfaat yang didapatkan oleh KAI melalui kerja sama ini di antaranya operasional kereta api yang efisien, keselamatan yang meningkat dan mengurangi risiko kerusakan pada infrastruktur kereta api, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para pelanggan.

“Kami juga sudah menyiapkan sistem bersama, nantinya di TV maupun videotron yang terdapat di stasiun wilayah Daop 9 Jember bisa menampilkan kondisi cuaca secara real time, sehingga penumpang saat akan naik kereta bisa mengetahui kondisi cuaca di stasiun yang akan dituju,” ujarnya.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara institusi pemerintah dan perusahaan transportasi dalam menciptakan layanan yang lebih aman, andal, dan responsif terhadap tantangan perubahan cuaca.

“Kerja sama dengan BMKG ini merupakan bagian dari komitmen KAI Daop 9 Jember untuk selalu mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Dengan dukungan data cuaca yang akurat, KAI yakin dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus