Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatkan dini gelombang tinggi yang akan berlangsung pada Sabtu - Senin, 3 - 5 Agustus 2024. Gelombang tinggi diprediksi akan melanda sejumlah perairan Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku. Ketinggian air bervariasi dari 1,25 meter sampai 4 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Prakirawan BMKG Marina Ayu menjelaskan gempa dengan ketinggian 2,5-4 meter akan terjadi di perairan Pulau Enggano, bagian dari pulau terluar Indonesia yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. “Disertai kecepatan angin yang terpantau tinggi di Samudera Hindia, berkisar 6-20 knot per jam,” tulis Marina dalam keterangannya pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Gelombang yang sama juga akan berlangsung di Selat Makassar bagian selatan. Di antaranya perairan Kepulauan Sabalana - Kepulauan Selayar; Laut Flores; perairan Bau Bau - Kepulauan Wakatobi; perairan Manui - Kendari; perairan Pulau Buru - Pulau Seram; Laut Seram; Laut Banda; perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru; perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar; dan Laut Arafuru.
Potensi gelombang juga dipotret akan terjadi di Pulau Sabang, Aceh, dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter. Turut meliputi perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai; perairan Bengkulu; perairan barat Lampung; hingga Samudra Hindia bagian barat Aceh - Mentawai.
Menyusul kemudian, Selat Sunda bagian selatan; perairan selatan Jawa - Pulau Sumba; Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan; Laut Sawu; Selat Sumba bagian barat; perairan Kupang - Pulau Rote; Samudra Hindia bagian selatan Banten - NTT; Selat Karimata bagian selatan; Laut Jawa; dan Laut Sumbawa.
Musabab gelombang tinggi ini disinyalir akibat adanya pergerakan angin yang umumnya bergerak dari tenggara menuju barat daya Indonesia dengan kecepatan 6-20 knot per jam. Pada wilayah selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
Peringatan serupa diterbitkan oleh Prakirawan BMKG Capriati Ariska Putri pada Sabtu dalam laman resmi lembaga. Dia menuliskan bahwa kecepatan angin tertinggi akan terjadi di Selat Makassar bagian selatan dan Laut Arafuru yang akan mencapai 25 knot.
“Harap diperhatiakn risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” tulis Capriati. Dia mengingatkan aktivitas perahu untuk nelayan, kapal tongkang, kapal penyeberangan, kapal besar, atau kapal kargo hingga pesiar. Misalnya bagi nelayan berhati-hati terhadap kecepatan angin melebihi 15 knot per jam atau ketika gelombang air laut lebih dari 1,25 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini