Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah daerah di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul dilanda banjir dan tanah longsor pasca hujan lebat mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta selama lebih dari enam jam, Jumat 28 Maret 2025. Hujan lebat yang terjadi sejak sore sekitar pukul 16.00 WIB itu belum mereda hingga lepas pukul 22.00 WIB, termasuk daerah perkotaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibatnya, banjir parah menerjang beberapa desa di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Ketinggian banjir mencapai 30- 60 sentimeter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Yogyakarta mencatat, di Kabupaten Bantul total ada lima kecamatan terdampak banjir, yakni Bantul, Pleret, Imogiri, Piyungan dan Pajangan. Selain menciptakan genangan, di beberapa titik terjadi tanah longsor.
Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul hujan menyebabkan enam kecamatan yang terdampak, yaitu Wonosari, Playen, Semanu, Paliyan, Semin dan Patuk.
Sementara itu di Kabupaten Kulon Progo hujan intensitas sedang hingga lebat berdampak terhadap dua kecamatan, yakni Pengasih dan Girimulyo. Setidaknya terdapat pohon tumbang dan tanah longsor di daerah ini. Menurut keterangan tertulis BPBD DIY, di Kulon Progo setidaknya dua orang terluka akibat pohon tumbang.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Erianto menambahkan, dampak banjir di Kabupaten Gunungkidul membuat sedikitnya 15 orang terjebak dan kemudian dievakuasi. "Warga itu sempat terjebak saat banjir menggenangi Dusun Wiyoko, Plembutan, Kecamatan Playen," kata Pipit.
Sejumlah desa di Gunungkidul ada yang kebanjiran akibat sejumlah sungai, yakni Besole, Gadungsari, Munggi, Semanu, Jonggring, dan Grogol, meluap. Lebih dari 15 rumah terendam akibat luapan sungai ini.