Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya, tanggal 18 Maret ditetapkan sebagai Hari Daur Ulang Sedunia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana lingkungan kita dirugikan karena plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting. Orang-orang mengadakan acara sepanjang tahun untuk meningkatkan kesadaran akan tujuan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tanggal 18 Maret 2018, Hari Daur Ulang Global ditetapkan. Orang-orang di seluruh dunia didorong untuk mendaur ulang. Ada ribuan acara di seluruh dunia. Orang-orang memposting di media sosial untuk mempromosikan kampanye ini, dan ribuan orang berpartisipasi dalam kampanye ini. Hal ini telah menciptakan diskusi di tingkat global tentang rutinitas daur ulang di antara semua orang, mulai dari para pemimpin global, perusahaan, hingga warga negara.
Sebanyak 23 kegiatan Hari Daur Ulang Sedunia berlangsung di seluruh dunia saat hari tersebut diperingati untuk pertama kalinya. Memungut sampah, wawancara dengan media, dan kegiatan yang ramah keluarga merupakan bagian dari kampanye tersebut. Kegiatan ini menghasilkan sebuah acara besar di Carnaby Avenue, London. Sebanyak 10.000 peserta mengunjungi kegiatan tersebut. Hal ini memastikan bahwa konsep daur ulang tersebar luas.
Tema Hari Daur Ulang Sedunia di 2024
Hari Daur Ulang Sedunia 2024 jatuh pada tanggal 18 Maret. Temanya adalah "#PahlawanDaur Ulang". Ini berarti kita merayakan orang-orang dan tindakan yang membantu planet kita dengan mendaur ulang. Daur ulang sangat penting untuk planet yang sehat. Daur ulang adalah sumber daya khusus yang membantu kita melawan perubahan iklim.
Akhir-akhir ini, dunia kita menjadi sangat panas, yang menunjukkan bahwa kita perlu bekerja sama untuk melindungi lingkungan kita. Pada Hari Daur Ulang Global 2024, kami berterima kasih kepada mereka yang banyak mendaur ulang dan mendorong orang lain untuk berbagi cerita tentang pahlawan lokal yang membantu mendaur ulang di daerah mereka.
Global Recycling Foundation memiliki beberapa ide untuk berbagi cerita tentang #PahlawanDaur Ulang terdekat dan orang-orang yang menginspirasi Anda. Anda bisa memikirkan tentang pemimpin dunia, aktivis, talenta muda yang sedang berkembang, kota Anda sendiri, kota kecil, dan bahkan bisnis.
Kata WALHI
Dilansir pada Antaranews, Pengkampanye Polusi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Abdul Ghofar mengatakan daur ulang saja tidak cukup untuk mengatasi masalah sampah plastik, sebab hanya sebagian kecil produk plastik yang dapat didaur ulang yakni sekitar 9-12 persen dari yang diproduksi.
"Bergantung pada daur ulang saja itu sama sekali tidak cukup, karena ada 90 persen plastik yang diproduksi itu berakhir mencemari lingkungan, dibakar dan menjadi polusi udara, jadi emisi gas beracun, dan jadi mikroplastik yang tercecer ke mana-mana," kata Ghofar kepada ANTARA, Selasa.
Untuk itu, menurut Ghofar, daur ulang harus diiringi dengan upaya lain. Dia mengatakan, pada tahun 2022 negara-negara di dunia telah bersepakat membuat perjanjian untuk menangani masalah sampah plastik yang disebut Global Plastic Treaty.
Adapun yang dirancang dalam perjanjian tersebut adalah penanganan masalah sampah plastik dari hulu ke hilir. Di hulu, upaya yang didorong adalah pembatasan produksi plastik.
"Jenis plastik seperti polistirena, styrofoam, sachet, tas kresek, itu akan dilarang atau sudah dilarang di beberapa negara dan seharusnya dilarang di negara-negara lain juga termasuk Indonesia," kata Ghofar.
Pilihan editor: Baterai LFP Bisa Didaur Ulang, Pengamat: Tapi Tidak Ekonomis