Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kondisi Terbaru RDF Rorotan Usai Stop Beroperasi Sementara, Masih Bau?

Manajemen RDF Plant Rorotan Jakarta berusaha memasang berbagai fasiltas tambahan untuk meredam bau pengolahan sampah.

26 Maret 2025 | 13.51 WIB

Refuse Derived Fuel Plant Jakarta yang dihentikan sementara di Rorotan, Jakarta, 25 Maret 2025. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Refuse Derived Fuel Plant Jakarta yang dihentikan sementara di Rorotan, Jakarta, 25 Maret 2025. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Area Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, kini tampak lengang. Uji coba fasilitas pengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif itu dihentikan sementara. Sisa sampahnya diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika disambangi Tempo dan awak media lainnya pada Selasa, 25 Maret 2025, nihil aktivitas pengolahan sampah di RDF Rorotan. Tak ada mesin yang beroperasi. Di situ ada tiga bunker sampah berkapasitas 2.500 ton per hari di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Setiap bunker memiliki mesin penghancur sampah berwarna merah dengan bentuk seperti capit berukuran besar. Mesin ini menghancurkan sampah berukuran besar seperti spring bed atau lemari. Bunker-bunker ini kosong, namun masih menyisakan bau sampah. Namun, aroma tak sedap itu tidak tercium dari luar bunker.

Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Agung Pujo Winarko mengatakan pemantauan kualitas udara masih berjalan meski pengolahan sampahnya dihentikan sementara. Manajemen RDF akan menambah ventilasi di langit-langit untuk meningkatkan tekanan udara yang keluar dari cerobong.

“Bau hanya tercium di dalam area bunker, tidak sampai ke lingkungan sekitar,” kata Agung yang mendampingi media saat berkunjung ke RDF Rorotan, Selasa siang.  

Menurut dia, sudah ada wet scrubber dan carbon active yang berfungsi untuk mengurangi bau dari bunker sampah RDF Plant Rorotan. Ada pula mesin angin atau cyclone untuk menyisihkan partikulat atau debu. Selain fasilitas pengolah sampah, RDF Rorotan juga memiliki Waste Water Treatment Plant atau WWTP, untuk mengolah air lindi.

Manajemen RDF sedang menambah bahan mika pada dinding bunker untuk mengurangi bau. Ada juga rencana deodorizer untuk meredam aroma sampah yang diolah RDF. Seluruh peralatan pelengkap peredam bau itu ditargetkan sudah terpasang pada Juli mendatang.

Produk akhir RDF dikemas dalam bentuk karung putih tebal. Saat dikunjungi awak media, ada lima karung RDF yang sudah diolah dan akan menjadi bahan bakar alternatif bagi produsen semen. Dari total 2.500 ton sampah yang masuk, ada sekitar 875 ton yang bisa diolah RDF selama sekitar 15 jam.

Agung memastikan RDF Rorotan tidak akan beroperasi hingga semua perbaikan dan target pemasangan fasilitas tambahannya selesai. Dia sempat menyinggung rencana penanaman pohon besar, seperti bambu, untuk meredam bau di RDF Plant Rorotan. Fasilitas pengolahan sampah ini melayanai 16 kecamatan di Jakarta, yaitu Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan, Cakung, Pulo Gadung, Duren Sawit, Jatinegara, Matraman, Makasar, Cempaka Putih, Kemayoran, Johar Baru, dan Senen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus