Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis rumput laut yang sangat bermanfaat bagi berbagai sektor industri. Pemerintah menyatakan, Indonesia punya potensi besar untuk mengelola rumput laut menjadi berbagai porduk lebih bernilai, seperti produk farmasi, kecantikan, bahkan bahan bakar nabati.
Lantas apa saja rumput laut yang banyak ditemui di Indonesia? Dilansir dari berbagai sumber, ini beberapa di antaranya:
1. Gracilaria
Gracilaria adalah jenis rumput laut merah yang sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan agar-agar. Dilansir dari pertanian.go.id, rumput laut ini banyak dibudidayakan di wilayah pesisir Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. Teksturnya yang lembut dan kemampuannya untuk menghasilkan gel yang stabil menjadikan Gracilaria pilihan utama dalam industri makanan, khususnya untuk produk jeli dan agar-agar.
Selain di industri pangan, Gracilaria juga digunakan dalam sektor kosmetik dan farmasi karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Di bidang ekologi, Gracilaria berperan penting sebagai biofilter untuk menyerap nutrien berlebih di perairan, sehingga membantu menjaga kualitas lingkungan laut.
2. Eucheuma cottonii
Jenis Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut yang paling terkenal di Indonesia, khususnya sebagai bahan baku pembuatan karaginan, zat pengental alami yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, eucheuma cottonii banyak ditemukan di perairan Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Maluku, dan Bali.
Karaginan dari Eucheuma cottonii sangat bermanfaat sebagai pengental, pembentuk gel, dan penstabil pada produk-produk seperti es krim, susu, hingga produk daging olahan. Selain itu, karaginan juga digunakan dalam industri farmasi sebagai bahan tambahan dalam obat-obatan.
3. Sargassum
Sargassum adalah rumput laut cokelat yang kaya akan kandungan alginat, fukoidan, dan polifenol, menjadikannya sangat bernilai dalam industri bioteknologi dan kesehatan. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, sargassum banyak tumbuh di daerah pesisir yang berbatu seperti di Jawa, Sumatra, dan Kepulauan Riau.
Rumput laut ini sering digunakan sebagai bahan baku pupuk dan pakan ternak, karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Dalam industri farmasi, Sargassum dimanfaatkan untuk membuat suplemen kesehatan dan bahan antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif. Di bidang ekologi, Sargassum berperan penting dalam mengurangi dampak abrasi pantai karena kemampuannya untuk menstabilkan substrat dasar laut.
4. Caulerpa
Caulerpa, atau yang dikenal sebagai anggur laut, adalah jenis rumput laut hijau yang populer dikonsumsi sebagai salad di beberapa negara Asia, termasuk Jepang dan Filipina. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, caulerpa banyak ditemukan di wilayah pesisir Indonesia seperti Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.
Caulerpa memiliki kandungan mineral dan serat yang tinggi, sehingga sangat baik dikonsumsi sebagai sumber gizi. Selain diolah menjadi makanan, Caulerpa juga sering digunakan dalam industri kosmetik karena kemampuannya untuk menjaga kelembaban kulit dan memberikan efek anti-penuaan.
5. Gelidium
Gelidium adalah jenis rumput laut merah yang banyak ditemukan di wilayah pesisir yang berkarang, seperti di Sulawesi dan Bali. Dilansir dari ntm.gov.tw, gelidium digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi agar-agar kualitas tinggi. Agar-agar yang dihasilkan dari Gelidium memiliki kekuatan gel yang lebih baik dibandingkan Gracilaria, sehingga sering digunakan dalam pembuatan dessert dan produk jelly yang memerlukan tekstur padat.
Dalam sektor non-pangan, gelidium dimanfaatkan dalam pembuatan media kultur mikrobiologi, serta sebagai bahan dasar untuk beberapa produk farmasi yang memerlukan bahan dasar alami.
Daerah Persebaran dan Pemanfaatan
Berbagai jenis rumput laut di Indonesia umumnya ditemukan di perairan dangkal yang bersih dengan substrat pasir atau karang. Daerah penghasil rumput laut utama di Indonesia mencakup:
Sulawesi Selatan: Pusat budidaya Eucheuma cottonii dan Gracilaria.
Nusa Tenggara Timur dan Bali: Produksi utama Eucheuma cottonii dan Caulerpa.
Jawa Timur: Gracilaria dan Sargassum.
Kepulauan Riau: Budidaya Sargassum.
Rumput laut dari wilayah ini sebagian besar diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, China, dan Korea, untuk memenuhi kebutuhan industri makanan, kosmetik, dan farmasi global. Di dalam negeri, rumput laut juga mulai populer digunakan dalam produk makanan sehat, kosmetik organik, dan suplemen alami.
Pilihan Editor: Jokowi Ingin Hilirisasi Rumput Laut, Produk Turunannya Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini