Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, gempa terkini masih terus terjadi di Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Selasa pagi ini, 22 Februari 2022. Rentetan gempa telah terjadi sejak Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMKG mencatat dua gempa di atas Magnitudo 5,0 terjadi pada hari ini, pukul 01.16 dan 05.15 WIB. Kekuatan tepatnya 5,1 dan 5,0 Magnitudo. Keduanya disebutkan BMKG tak dirasakan di permukaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya terangkai dengan lima gempa yang bisa dirasakan pada Senin malam. Terkuat adalah M5,8 terjadi pada pukul 19.35 WIB yang bisa dirasakan cukup luas hingga Labuan Bajo dan juga Dompu di Nusa Tenggara Barat hingga skala III MMI atau setara getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.
Sebanyak empat gempa lainnya pada Senin malam, masing-masing, terjadi pada pukul 20.06 WIB (M5,1), 20.28 WIB (M4,7), 22.05 WIB (M4,9) dan 23.22 WIB (M5,4). Seluruhnya berpusat di laut, berkisar 60-80 kilometer arah timur laut Ruteng-Manggarai, dengan kedalaman seluruhnya dicatat BMKG tergolong dangkal yakni 10 kilometer.
Gempa di Ruteng bahkan telah terjadi sejak Minggu sore, kekuatannya M3,3. Bedanya, gempa ini berpusat di darat, empat kilometer arah barat laut Ruteng. Kedalamannya juga hanya 10 kilometer dan bisa dirasakan di Ruteng pada skala III MMI.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa yang terjadi dari laut dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Flores. Seluruhnya telah dipastikan tak sampai menyebabkan tsunami.
Meski begitu Daryono mengingatkan, "Zona Manggarai-Flores ini adalah kawasan kekosongan gempa besar dalam catatan sejarah gempa besar pemicu tsunami di NTT sejak tahun 1800-an." Menjelaskan lewat akun media sosialnya pada Senin malam, Daryono menambahkan bahwa zona tersebut memiliki gempa dengan magnitudo tertarget M7,5.