Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Macaca Fascicularis atau monyet ekor panjang adalah spesies yang tersebar luas di wilayah tropis Asia Tenggara. Primata ini disebut-sebut kerap bertindak agresif pada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman YIARI, monyet ekor panjang memiliki rambut berwarna coklat keabu-abuan dan kemereah merahan dengan panjang ekor berkisar 1 sampai 1,5 kali ukuran tubuhnya, yakni 40-75 cm. Pada umumnya monyet ekor panjang hidup secara berkoloni, dalam satu koloni monyet ekor panjang terdiri atas 20-50 individu.
Monyet Ekor Panjang Hidup Berkoloni
Monyet ekor panjang ini dikenal sebagai spesies yang menganut sistem hierarki. Sebab, pada setiap koloni, monyet ekor panjang memiliki satu individu monyet yang menjadi pemimpin atau dominan dalam anggota kelompoknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman ksdae.menlhk.go.id satwa yang terkategorisasi dominan adalah individu yang menang dalam interaksi agonistik serta memiliki prioritas pertama dalam memperoleh sumber daya makanan atau pasangan.
Lebih lanjut, status dominan individu dalam sebuah kelompok ditentukan oleh beberapa hal seperti jenis kelamin, umur, interaksi di dalam kelompok, lama di dalam kelompok serta posisi sosial induk.
Mengapa Berperilaku Agresif?
Fenomena monyet turun ke pemungkiman warga terjadi bukan tanpa alasan, primata ini turun gunung bisa karena kondisi habitat yang mulai hilang dan menipisnya sumber daya makanan yang tersedia.
Sementara itu, kecenderungan perilaku agresif monyet ekor panjang terhadap manusia yang sering terjadi di area wisata, kawasan rural sampai kawasan urban juga disebabkan oleh beberapa faktor. Dikutip dari laman Forestation FKT UGM, penyerangan ini dipicu kebiasaan manusia memberikan makan kepada satwa liar sehingga monyet menganggap manusia sebagai sumber makanan.
Sehingga, pada dasarnya penyerangan yang dilakukan hewan liar merupakan suatu reaksi naluriah yang mereka lakukan karena beberapa faktor seperti hilangnya tempat tinggal. Juga menipisnya ketersediaan sumber daya makanan di habitanya, dan kebiasaan yang manusia lakukan terhadap satwa tersebut.
MENLHK.GO.ID | UGM.AC.ID | INTERNATIONALANIMALRESCUE
Pilihan editor: Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?