Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Viral Mobil Tinja Buang Muatan dari Atas Jembatan ke Sungai Cisadane di Bogor, Ternyata Air Lumpur

Kontraktor Perumda Tirta Pakuan jelaskan kenapa angkut limbah pakai mobil tinja. Termasuk sudah izin aparat setempat untuk buang ke Sungai Cisadane.

17 Maret 2024 | 23.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menjelaskan tentang viral mobil tangki milik kontraktornya yang membuang limbah ke Sungai Cisadane. Kontraktornya itu sedang mengerjakan proyek pembuatan jalur pipa Tirta Pakuan, di depan Mako Yonif 315/Garuda, Kelurahan Gunung Batu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjelasan diberikan Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf. Menurut dia, limbah yang diketahui dibuang dari atas Jembatan Panaragan itu adalah air lumpur sisa pengeboran proyek. "Bukan tinja seperti yang diviralkan," kata Ardani, Minggu 17 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dijelaskannya pula kalau proyek pembuatan jalur pipa itu untuk menangani keluhan yang selama ini disampaikan terkait pelayanan air bersih di Bogor Barat. "Akan dipasang pipa sepanjang 600 meter dari Gunung Batu sampai ke Mako Yonif 315/Garuda,” kata Ardani menambahkan.

Ia melanjutkan, pemasangan pipa itu nantinya akan dikerjakan secara bertahap sampai ke kawasan Laladon. Sedangkan waktu pelaksanaan akan berjalan selama tiga bulan dengan metode baru, yaitu metode HDD atau metode boring.

Karena metode baru ini, kata Ardani, Perumda Tirta Pakuan mengakui ketiadaan koordinasi dengan pelaksana proyek. Sehingga air sisa pengeboran dibuang ke Sungai Cisadane.

“Atas itu kami dari Tirta Pakuan menyampaikan permohonan maaf," katanya sambil menambahkan kontraktor pelaksana tidak ada koordinasi dan konsultasi dengan Tirta Pakuan terkait pembuangan sisa air tanah. 

Sekalipun sudah koordinasi dengan aparat setempat saat membuang limbah air tahah itu, Ardani menegaskan, kontraktor tetap mendapat teguran lisan dan peringatan dari Tirta Pakuan. Perumda itu mengaku telah meminta pihak kontraktor membuang air sisa pengeboran ke Instalasi Pengolahan Lumpur (IPL) Dekeng yang mereka miliki.

“PPK dan pelaksana menjamin tidak akan membuang lagi ke sungai,” ucapnya.

Perwakilan kontraktor dan pelaksana lapangan, Dwi Kartanto, menyampaikan, pihaknya melakukan pengerukan air dan teknikal untuk menghancurkan tanah yang keras. Atas limbah yang dibuang ke Sungai Cisadane, Dwi juga menyampaikan permohonan maaf.

Warga menjala ikan di sungai Cisadane yang airnya mulai surut di kawasan Pintu Air 10, Tangerang, Banten, Selasa, 25 Juli 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

“Mungkin yang viral kemarin saya juga minta maaf kepada masyarakat dan semua pihak, yang jelas itu bukan bahan berbahaya atau kotoran manusia," katanya.

Dia beralasan menggunakan mobil tinja karena ingin memanfaatkan pompanya. "Pompa lebih kuat dibanding pompa yang lain,” kata Dwi.

Dwi mengatakan, sampai hari ini pihaknya akan tetap cari lokasi pembuangan terdekat sebagai alternatif dari IPL Dekeng yang disebutnya terlalu jauh. Sementara sudah ada, namun diaku kalau administrasinya belum selesai dengan pihak terkait.

“Intinya, kami tidak akan buang ke sungai lagi,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus