Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hoaks atau kabar bohong bisa disebarkan oleh siapapun dan kapanpun. Tak peduli seberapa hebat latar belakang pendidikan dan pekerjaan, siapapun bisa saja terperdaya oleh kabar bohong yang mampir di gawai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situasi krisis seperti coronavirus disease 2019 (Covid-19) dan resesi ekonomi, memicu lonjakan misinformasi di dunia maya ketika orang-orang mencari cara bagaimana agar tetap waras. Inilah saat yang tepat untuk memberi jeda dan mengecek emosi saat menerima informasi: apakah saya patut marah dan ikut menyebarkannya?
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Prebunking Series (8): Cek Emosi Setiap Terima Informasi
Setiap menerima informasi, amat penting untuk memberi jeda sebelum kita memberi like, memposting, atau berkomentar. Tujuannya jelas: untuk memastikan apa yang kita bagikan itu akurat.
Alasannya, dengan jeda, kita memberi diri waktu untuk merenungkan sumber yang mempermainkan emosi tersebut. Michael Arthur Caulfield dalam Web Literacy for Student Fact-Checkers menegaskan,“Ketika muncul rasa emosi yang kuat seperti bahagia, marah, bangga, merasa benar, akan mendorong kita untuk berbagi ‘berita’ dengan orang lain, berhentilah.”
Emosi kuat itu, sebenarnya merupakan sinyal penting untuk memeriksa kebenaran “suatu berita”. Sebab, manusia cenderung memeriksa hal-hal yang dinilai penting sampai memastikan bahwa itu benar. Plus, cenderung menganalisis hal-hal yang berada dalam kerangka berpikir intelektual.
Tapi sebaliknya terhadap hal-hal yang membuat marah atau gembira.
Nah, apa yang Anda rasakan ketika membaca ini:
“Terjadi kerusuhan di kepulauan kei Maluku tenggara tepatnya di Elat Maluku, terjadi penyerangan dari kelompok desa Mbombai memasuki pemukiman muslim di kota Elat. Kelompok Nasrani sudah memasuki kawasan muslim Elat Maluku tenggara.Ya Allah, cukup Ambon Poso. Jangan hidupkan luka lama”. *hasil pengecekan faktanya ada di sini
Apakah hati Anda terusik lantaran ada kata Muslim dan Nasrani, sembari membayangkan peristiwa Ambon dan Poso tahun 90-an silam? Atau berhenti dan merefleksikan ke diri sendiri, “apakah informasi ini layak dipercaya?”
Penelitian menunjukkan bahwa konten yang menyebabkan emosi kuat (baik positif maupun negatif) menyebar paling cepat melalui jejaring sosial kita.
Maka, gunakan emosi Anda sebagai pengingat. Emosi yang kuat harus menjadi penggerak untuk mengecek fakta. Setiap kali konten yang ingin Anda bagikan membuat Anda merasa marah, tertawa, terhina, luangkan waktu 30 detik untuk memeriksa fakta.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Sel Kanker Menjauh Saat Didekatkan dengan Bawang Putih?
Sebuah akun Facebook membagikan video yang memperlihatkan sepotong daging yang diklaim sel kanker, bergerak menjauh saat didekatkan dengan bawang putih. Potongan daging itu diklaim bagian dari kanker. Video itu menyertakan narasi sebagai berikut:
Mahluk kanker..!! Terlihat aneh tapi nyata..!! Ketika didekati dengan bawang putih menjauh. Tetapi kalua didekati dengan emas, mendekat.
Unggahan pada tanggal 22 November 2022 tersebut disukai 42 ribu warganet dan sudah diputar 4,4 juta kali. Apakah benar klaim akun tersebut?
| Hasil Pemeriksaan fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi dengan menghubungi ahli Molecular Pathology dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS), dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD. Menurut Tonang, bawang putih (garlic) memang dilaporkan mengandung beberapa zat yang membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Tapi tidak berarti seolah-olah sel kanker didekati bawang putih menjauh seperti dalam video. “Ada proses yang kompleks,” katanya.
Waktunya Trivia!
Benarkah Gempa Bumi Magnitudo 10,3 Membelah 25 Kecamatan?
Video berjudul “Gempa Magnitudo 10,3, Membelah 25 Kecamatan” itu memperlihatkan orang-orang berlarian di jalan, rumah-rumah runtuh, dan sejumlah gedung bertingkat tampak bergoyang. Gambar yang sama diputar berulang-berulang.
Narator video mengatakan gempa bumi dengan Magnitudo 3,1 mengguncang Kota Bogor. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat titik gempa berada di darat 15 kilometer barat daya Bogor. BMKG melaporkan gempa terjadi pukul 08.00 WIB. Sejauh ini belum ada laporan terkait kerusakan akibat gempa ini.
| Menurut Anda, video tersebut hoaks atau fakta?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Uni Eropa Ajak 27 Negara Ancam Boikot Indonesia?
- Benarkah Ribuan Pasukan Australia Tewas Kontak Senjata dengan Militer Indonesia?
- Benarkah Presiden Jokowi Usir Perwakilan Eropa dari Istana Negara Perkara Larangan Ekspor Nikel?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: