Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tepat hari ini 10 Agustus, ulang tahun Taufik Hidayat salah satu pemain tunggal putra bulu tangkis yang menorehkan segudang prestasi. Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini mengawali profesi sebagai atlet badminton di klub SGS (Sangkuriang Graha Sarana) Elektrik Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikenal karena pukulan smash tercepat, Taufik Hidayat mendapatkan prestasi pertamanya pada Olimpiade Athena 2004, dengan mengalahkan pemain Korea Selatan Seung Mo Shon. Kejuaraan Badminton World Federation (BWF) memberikan gelar pemain bulutangkis terbaik kepada Taufik Hidayat, karena telah menang melawan pemain peringkat dunia 1, Lin Dan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang sekarang berusia 41 tahun ini juga membawa Indonesia meraih Thomas Cup pada 2000 dan 2002. Lantaran menang Olimpiade secara berturut-turut, Taufik Hidayat masuk ke dalam Big Four pebulu tangkis terhebat dan layak memegang status GOAT (Greatest of All Time).
Mulai awal 2009, Taufik Hidayat memberikan surat pengunduran diri ke Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) atau tidak mengikuti latihan nasional di Cipayung, yang disebabkan tidak dilatih lagi oleh Mulyo Handoyo.
Cita-Cita Taufik Hidayat
Berkeinginan memajukan bulut angkis Indonesia, Taufik Hidayat mendirikan fasilitas latihan dan pendidikan badminton di lahan seluas 6.600 meter yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA)
“Tujuan utama saya untuk membantu regenerasi pemain, setelah saya pensiun nanti saya akan mengabdikan diri melalui ini untuk kemajuan bulu tangkis Indonesia,” katanya.
Menjelang pembukaan THA, suami dari Ami Gumelar melaksanakan program perbaikan lapangan bulu tangkis masyarakat yang berada di wilayah Jakarta Timur. Ia berharap perbaikan memunculkan peminat olahraga badminton lebih banyak, khususnya anak-anak.
Beberapa hari sebelum Taufik Hidayat mengikuti Kejuaraan Dunia di Kuala Lumpur, putri pertamanya lahir yang kemudian diberi nama Natarina Alika Hidayat. Lalu, dikaruniai kembali putra kedua bernama Nayutama Prawira Hidayat.
Setelah 25 tahun aktif sebagai atlet bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat memutuskan gantung raket. Ayah dua anak ini menyampaikan salam perpisahan kepada para penggemarnya di Istora Senayan Jakarta serta tetap berdedikasi dengan bulutangkis Indonesia.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.