Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

5 Atlet Terima Penghargaan Satyalancana Dharma Olahraga

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga kepada lima atlet.

28 Desember 2021 | 08.16 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (27/12/2021). ANTARA/HO-Kemenpora/pri.
Perbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (27/12/2021). ANTARA/HO-Kemenpora/pri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga kepada lima atletnya. Penghargaan diberikan kepada olahraga yang telah berprestasi dalam kejuaraan internasional, terutama di ajang Olimpiade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penerima tanda kehormatan ini termasuk mantan atlet bulu tangkis peraih perak Olimpiade Sydney 2000 Tri Kusharjanto. Ia juga pemain yang pernah meraih perunggu Kejuaraan Dunia 1997 dan turut serta merebut Piala Thomas 2002.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanda kehormatan juga diberikan kepada peraih perunggu Olimpiade Anthena 2004 Sonny Dwi Kuncoro dan Eng Hian, peraih perunggu Paralimpiade Rio 2016 Ni Nengah Widiasih, serta pelatih angkat berat Coni Ruswanta. Penghargaan itu ditetapkan berdasarkan surat keputusan Preseden Republik Indonesia Nomor 119/TK/2021 tentang Satyalancana Dharma Olahraga.

“Tidak cukup hanya kami membina, tidak cukup hanya memacu prestasi atlet tanpa apresiasi dan penghargaan. Itulah sebabnya Presiden menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan. Tentu kita semua diminta terus meningkatkan prestasi, menjaga konsistensi," kata Amali.

Amali menekankan bahwa target utama prestasi Indonesia adalah Olimpiade dan Paralimpiade. Terlebih lagi, hal itu telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Olimpiade dan Paralimpiade yang kita jadikan ukuran prestasi, di samping kejuaraan single event maupun multievent Asian Games dan SEA Games sebagai sasaran antara, dalam DBON targetnya jelas bahwa 100 tahun Indonesia merdeka tepatnya Olimpiade 2044 kita menargetkan posisi Indonesia pada peringkat 5 besar dunia," tutur dia.

Satyalancana Dharma Olahraga merupakan salah satu tanda kehormatan satyalancana sipil di Indonesia. Penghargaan itu diberikan berdasarkan ketetapan presiden kepada olahragawan yang telah meraih medali dalam Olimpiade, Paralimpiade atau kejuaraan dunia cabang khusus, serta pelatih yang telah melahirkan olahragawan berprestasi meraih medali.

Eng Hian, yang kini menjadi pelatih ganda putri pelatnas PBSI, mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi sebuah kehormatan besar dari negara. "Tentu sangat membanggakan bisa menerima penghargaan ini. Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi pelaku olahraga yang lain untuk terus berprestasi mengharumkan Indonesia di pentas olahraga dunia," kata dia.

Tri Kusharjanto dan Sony Dwi Kuncoro juga berpendapat sama. Menurut dia, apresiasi ini bisa memacu semangat para atlet saat ini untuk mengukir prestasi terbaik di pentas olahraga dunia."Penghargaan ini pasti makin melecut semangat saya untuk melahirkan juara-juara di masa depan. Apalagi saya kini tengah membina pemain-pemain cilik di klub bulu tangkis saya di Surabaya," kata Sony.

Pemberian penghargaan ini juga berbarengan dengan acara serah terima bonus sebesar Rp 10 miliar bagi tim Piala Thomas. Tim bulu tangkis Indonesia, saat itu, berhsil mengakhiri paceklik gelar selama 19 tahun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus