Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

8 Cerita Menarik dari Babak 16 Besar Euro 2020

Rangkaian delapan pertandingan babak 16 besar Euro 2020 sudah usai dimainkan. Banyak kejutan yang terjadi.

30 Juni 2021 | 09.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gelandang Spanyol Ferran Torres mencetak gol ke gawang Kroasia dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa di Stadion Parken, Copenhagen, Denmark, 28 Juni 2021. Pool via REUTERS/Hannah Mckay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian delapan pertandingan babak 16 besar Euro 2020 sudah usai dimainkan. Banyak kejutan yang terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan dramatis Ukraina atas Swedia, keberhasilan Swiss menjungkalkan tim juara dunia Prancis, dan Republik Cek yang barhasil memulangkan Belanda adalah bagian dari kejutan itu.

Inilah  momen-momen menarik dalam delapan pertandingan babak 16 besar Euro 2020:


Kelanjutan dongeng Denmark di Amsterdam

Timans Denmark. REUTERS/Koen Van Weel


Pelatih Timnas Denmark, Kasper Hjulmand, menyatakan Amsterdam adalah rumah kedua bagi bintang-bintang Denmark era modern. Banyak dari mereka yang mengawali karier di sana, termasuk Christian Eriksen yang kolaps terkena serangan jantung saat melakoni laga pembuka melawan Finlandia di Grup B.

Bintang jebolan Amsterdam lainnya, Kasper Dolberg, menyedot porsi paling banyak lampu sorot ketika Johan Cruijff Arena jadi panggung 16 besar antara Denmark kontra Wales.

Dolberg --jebolan akademi Ajax yang terbuang-- membuktikan bahwa ia masih punya taji lewat dua gol yang dilesakkannya ke gawang Wales untuk membantu Denmark menang 4-0.

Dongeng Denmark menorehkan prestasi demi Eriksen berlanjut dan jika mengingat kisah tim dinamit menjuarai Euro 1992 sebagai kejutan, tentu saja Dolberg dkk menegaskan mereka tidak boleh diremehkan siapapun.

Peringatan bagi Mancini

Timans Italia. REUTERS/Andy Rain


Italia memasuki babak 16 besar dengan kepercayaan diri tinggi, tapi harapan Roberto Mancini agar Gli Azzurri memberi penampilan berkelas di Wembley nyaris diruntuhkan ketika Marko Arnautovic menjebol gawang Gianluigi Donnarumma pada babak kedua, beruntung VAR hadir sebagai penyelamatan.

Skor kacamata memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan dan Federico Chiesa mampu memecahkan kebuntuan untuk Italia pada menit ke-95, sebelum Matteo Pessina menggandakannya sepuluh menit berselang.

Sasa Kalajdzic sempat membuat Austria menciptakan momentum kebangkitan. Italia tetap menang 2-1 dan melangkah ke perempat final, tapi gol Kalajdzic menyudahi tren nirbobol mereka di 12 pertandingan sebelumnya.

Jika Austria yang notabene tim debutan babak gugur Euro bisa membuat Italia kewalahan, ini jelas peringatan bagi Mancini yang selanjutnya bakal bertemu tim peringkat satu dunia, Belgia.

Selanjutnya: Belanda dan Belgia

De Ligt gagal menjawab kritik

Matthijs de Ligt jadi sasaran kritik legenda Belanda, Marco van Basten, setelah penampilannya melawan Austria dinilai tak mampu membayar berbagai euforia di sekitar bek jebolan Ajax yang kini berseragam Juventus itu.

Boleh jadi De Ligt tidak menjadikan kritik itu beban baginya, tapi kartu merah yang diterimanya saat Belanda menghadapi Cek di 16 besar tidak bisa dibantah adalah momen pembeda bagi kedua tim.

Pemain Belanda, Matthijs de Ligt. REUTERS/Attila Kisbenedek


Setelah De Ligt meninggalkan lapangan, 10 pemain Belanda kewalahan menghadapi Cek yang menang berkat gol-gol Tomas Holes dan Patrik Schick.

Sekali lagi, Cek menjadi kerikil di dalam sepatu Belanda yang membuat mereka kesulitan melangkah dan buntutnya Frank de Boer menanggalkan kursi pelatih kepala Tim Oranye.

Hazard bersaudara copot mahkota Portugal

Penampilan Hazard bersaudara, Eden dan Thorgan, adalah sorotan utama ketika Timnas Belgia mampu mengalahkan Portugal sekaligus mencopot mahkota juara bertahan dari tim besutan Fernando Santos itu.

Eden sang kakak main begitu ngotot hingga meringis dibekap cedera pada menit-menit akhir, sedangkan Thorgan si adik melepaskan tembakan menukik gemilang untuk membawa Belgia menang dalam laga 16 besar di Sevilla.

Pemain Belgium Eden Hazard dan saudaranya, Thorgan Hazard. REUTERS/Anton Vaganov


Nyaris satu dekade lamanya Belgia disebut-sebut punya generasi emas, tapi status itu tak kunjung membuahkan trofi kecuali dan prestasi peringkat satu dunia tidak menyumbangkan piala apapun di lemari trofi Pasukan Setan Merah.

Belgia sejauh ini sudah bisa meredam kejutan dari Denmark di fase penyisihan grup dan menumbangkan tim yang dianggap sama kuat dalam diri Portugal, saatnya Roberto Martinez melanjutkan langkah maju generasi emas ini saat bertemu Italia.

Hujan delapan gol di Kopenhagen

Siapa sangka laga Kroasia vs Spanyol yang dibuka dengan gol bunuh diri kiper Unai Simon akan berujung menjadi hujan delapan gol di Kopenhagen.

Spanyol yang seolah mengirit tabungan gol mereka di babak penyisihan grup melesakkan tiga gol untuk berbalik memimpin, hanya untuk dipaksa memainkan babak tambahan karena kelengahan di menit-menit akhir.

Pemain Kroasia Mario Pasalic mencetak gol ke gawang Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa di Stadion Parken, Copenhagen, Denmark, 28 Juni 2021. Pool via REUTERS/Friedemann Vogel


Pada akhirnya Alvaro Morata menjawab keraguan, kritik bahkan ancaman kekerasan yang diterimanya dengan mencetak gol di babak tambahan sebelum Mikel Oyarzabal mengunci kemenangan Spanyol 5-3.

Tambahan lima gol di Kopenhagen membuat Spanyol kini sukses menyarangkan 11 gol ke gawang lawan-lawannya, tim besutan Luis Enrique yang sempat diguyur kritik mandul malah jadi tim paling produktif jelang perempat final melawan Swiss.

Selanjutnya: Prancis Kandas, Penebusan Inggris, Kejutan Ukraina

Ekspektasi tinggi Prancis dimanfaatkan Swiss

Prancis memasuki turnamen dengan ekspektasi tinggi berstatus juara dunia serta kehadiran bintang muda buruan klub elit Kylian Mbappe, tapi justru Swiss yang berhasil memanfaatkan beban di pundak sang lawan demi menciptakan kejutan terbesar turnamen ini.

Dwigol Karim Benzema dan sebuah gol cantik Paul Pogba sepertinya akan membawa Prancis meraih kemenangan nyaman, tapi Swiss memberi pukulan lewat gol kedua Haris Seferovic serta gol dramatis Mario Gavranovic tepat di pengujung waktu normal.

Kiper Swiss Yann Sommer melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai memastikan kemenangan setelah menepis tendangan penalti penyerang Prancis Kylian Mbappe dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 di National Arena Bucharest, Bucharest, Rumania, 29 Juni 201. Pool via REUTERS/Justin Setterfield


Selepas kedudukan 3-3 tak berubah hingga 2x15 menit babak tambahan rampung, sembilan algojo kedua tim sukses menyarangkan bola ke gawang secara bergantian.

Hingga tiba akhirnya giliran Mbappe, yang namanya sempat dibanding-bandingkan dengan Pele, tapi tendangan penaltinya begitu mudah dibaca dan dimentahkan kiper Yann Sommer yang bersorak bersama rekan-rekannya serta pendukung Swiss menorehkan sejarah untuk pertama kalinya melangkah ke perempat final Euro.

Penebusan dosa Southgate

Tepat 25 tahun dan tiga hari yang lalu, Gareth Southgate gagal melakoni tugasnya sebagai algojo keenam Inggris dalam adu penalti melawan Jerman dalam semifinal Euro 1996 di Wembley.

Di lokasi yang sama, Southgate menebus dosanya dengan memimpin Inggris yang menang 2-0 atas Jerman berkat gol-gol Raheem Sterling dan Harry Kane.

Pemain timnas Inggris, Raheem Sterling berhasil mencetak gol ke gawang timnas Jerman yang dijaga oleh Manuel Neuer dalam babak 16 besar Euro 2020 di Wembley Stadium, London, Inggris, 29 Juni 2021. REUTERS/Carl Recine

Kengototan Southgate menurunkan Sterling dan Kane sepanjang turnamen tidak pernah luput dari hujan kritik, tapi ketiganya mampu menjawab itu semua dengan memberikan rasa bahagia bagi publik tuan rumah yang meninggalkan stadion.

Inggris-nya Southgate juga menjadi satu-satunya di antara seluruh tim delapan besar Euro ini yang belum merasakan gawang mereka kebobolan.

Penutupan dramatis dari Ukraina

Rangkaian 16 besar Euro 2020 sudah penuh berbagai drama emosional dan Ukraina menutupnya dengan cara yang tidak kalah dramatis.

Diuntungkan berkat kartu merah Marcus Danielsson sejak menit kesembilan babak tambahan, Ukraina mengunci kemenangan pada menit pertama injury time babak tambahan kedua lewat gol sundulan Artem Dobvyk.

Pemain timnas Ukraina, Artem Dovbyk melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang timnas Swedia dalam babak 16 besar Euro 2020 di Hampden Park, Glasgow, Scotland, Inggris, 29 Juni 2021. REUTERS/Robert Perry


Andriy Shevchenko boleh jadi dihinggapi sedikit kekecewaan karena gagal mengkonversi penalti saat menghadapi Swiss dalam 16 besar Piala Dunia 2006 walaupun Ukraina tetap melangkah ke babak perempat final.

15 tahun kemudian, Shevchenko dan ramuannya membuat Ukraina mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya tampil di perempat final Euro 2020.

Baca Juga: Daftar Tim yang Lolos dan Jadwal Babak Perempat Final Euro 2020

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus