Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia 1 Zainudin Amali menyebut peluang diselenggarakannya Piala Indonesia musim ini masih dibicarakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dia sampaikan saat ditemui awak media seusai berpidato dalam acara diskusi “Liga Indonesia 2023/2024: Untung Rugi Format Baru Kompetisi” yang diselenggarakan oleh komunitas SeeJontor FC di MyTen Coffee & Eatery, SPARK Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Zainudin mengatakan masih terus membicarakan soal penyelenggaraan Piala Indonesia, terlebih di tahun ini Indonesia memiliki banyak agenda sepak bola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sedang dibicarakan, pelan-pelan lah. Pelan-pelan kita kerjakan mana yang memungkinkan. Karena kita ini juga menjadi tuan rumah AFC (kualifikasi Piala Asia U-23 2023), ada banyak kegiatan, dan kita lihat mana yang harus kita ikuti dan mana yang tidak. Tidak semua,” kata Zainudin.
Piala Indonesia adalah turnamen yang dapat diikuti semua klub di Indonesia mulai Liga 1 hingga Liga 3. Turnamen tersebut pertama kali digelar pada 2006 dan klub asal Sumatera Selatan Sriwijaya FC memegang gelar terbanyak dengan tiga gelar. Turnamen ini terakhir kali diselenggarakan pada musim 2018/2019 yang dimenangkan oleh klub asal Sulawesi Selatan PSM Makassar.
Sebagai Waketum PSSI 1, Zainudin Amali menjelaskan, keputusan penyelenggaraan turnamen tersebut harus dibahas melalui sistematika rapat yang matang.
“Ya nanti tunggu saja karena semua keputusan Pak Erick Thohir, tidak mau memutuskan sendiri, beliau selalu bawa ke rapat Expo,” kata Zainudin.
Perubahan Liga 1
Selain membahas Piala Indonesia, Zainudin juga berbicara tentang rencana kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 yang menggunakan format enam pemain asing dengan salah satunya diharuskan berasal dari negara Asia Tenggara.
Ia mengatakan format pemain ini untuk memperluas hak siar kompetisi agar tersebar luas kepada masyarakat Asia Tenggara.
“Nah itu juga kenapa syarat (pemain asing) dari kombinasi satu diwajibkan dari Asia Tenggara. Supaya masyarakat di Asia Tenggara menonton kompetisi kita,” kata Zainudin.
“Jadi bagi yang mendapatkan hak siarnya makin bagus. Karena coverage siaran itu sampai Asia Tenggara,” kata dia.
Pilihan Editor: PSSI Akan Kirim Timnas U-16 Indonesia Berlatih di Qatar