Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Atlet Jakarta Odekta Elvina Naibaho Rebut 2 Emas Lari di PON 2024, Kuncinya Bersahabat dengan Alam

Pelari asal Jakarta, Odekta Elvina Naibaho, sukses meraih dua emas lari, dari nomor 5.000 meter dan 10.000 meter putri, di PON 2024.

17 September 2024 | 08.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelari asal Jakarta, Odekta Elvina Naibaho, sukses meraih dua emas lari, dari nomor 5.000 meter dan 10.000 meter putri, dalam Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 (PON 2024).
 
Dalam pertandingan nomor 10.000 meter yang diselenggarakan di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin, perempuan berumur 33 tahun itu mencatatkan waktu 36 menit 39,34 detik dalam 25 putaran. Dia berhasil mengalahkan dua pelari andalan dari Kalimantan Timur (Kaltim), yakni Irma Handayani dan Nefriana Ariance. 
 
Pada nomor 5.000 meter putri, Odekta Elvina Naibaho menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 16 menit 59,83 detik. Medali perak untuk nomor ini diraih Irma Handayani dari Kalimantan Timur dengan waktu 17:48.65 detik dan perunggu diraih Gifty Virgio Reagusta dari Sumatera Barat dengan waktu 18:22.56 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Odekta menyebut kunci kemenangannya merebut emas, terutama di nomor 10.000 meter putri, adalah bersahabat dengan kondisi alam atau cuaca yang panas. Dari awal berlomba yang harus dilawan adalah diri sendiri dan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ada di venue.
 
"Cuaca disini panas sekali, jadi kuncinya adalah harus bersahabat dengan alam untuk bisa menang," kata Odekta usai menerima medali emas di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
 
Menurut dia, seorang pelari harus mampu mengendalikan diri agar tidak berlari terburu-buru. Sebab mengatur laju atau pace supaya sehat dan selamat sampai di garis finish, juga merupakan hal yang penting dilakukan sejak awal. "Karena kalau tidak begitu, nanti bisa pingsan dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar dia
 
Ia menambahkan, pelari jarak jauh harus memiliki strategi saat berlomba, sehingga tahu kapan harus berusaha kencang dan menunggu momentum. "Ya tentu harus memiliki strategi untuk berlomba. Jadi otak harus dimaksimalkan saat bertanding," kata perempuan berumur 33 tahun itu.
 
Namun, tambah dia, rasa syukur setelah meraih hasil terbaik harus tetap diingat sebagai hal utama, sehingga tidak boleh angkuh. 
 
Terkait regenerasi atlet lari jarak jauh, anak dari pasangan Marlin Naibaho dan Manalu Nurcahaya itu mengungkapkan, pertumbuhan atlet sudah cukup baik hingga saat ini. Terbukti, sudah banyak atlet muda yang mulai terlihat di PON XXI ini. Oleh sebab itu, Odekta berharap mereka bisa mempertahankan konsistensinya pada masa mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus