Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berita Tempo Plus

Tenis Putri Euforia Lagi

Petenis muda Emma Raducanu menjadi petenis pertama yang melalui babak kualifikasi dan sukses menjadi juara turnamen Grand Slam. Bisa melampaui Martina Hingis.

18 September 2021 | 00.00 WIB

Emma Raducanu di final tunggal putri tenis AS Terbuka 2021, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Amerika Serikat, 11 September 2021/Reuters/ Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports
Perbesar
Emma Raducanu di final tunggal putri tenis AS Terbuka 2021, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Amerika Serikat, 11 September 2021/Reuters/ Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Emma Raducanu menjadi petenis pertama yang sukses menjadi juara turnamen Grand Slam.

  • Raducanu tercatat sebagai petenis termuda yang memenangi Grand Slam.

  • Kemampuan servis dan akurasinya di atas rata-rata.

SORAK-SORAI dan tepuk tangan penonton seketika membahana di Arthur Ashe Stadium, New Yok, Amerika Serikat, Ahad pagi, 12 September lalu, setelah servis Emma Raducanu ke arah kiri lapangan tak bisa dijangkau Leylah Fernandez. Petenis Inggris Raya 18 tahun itu tak kuasa menahan haru saat berhasil merebut gelar juara Amerika Serikat Terbuka 2021. Ia melepas raketnya dan berbaring di lapangan setelah memastikan kemenangan atas petenis Kanada itu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di sini, di New York, yang telah membuat saya seperti berada di rumah sejak pertandingan kualifikasi pertama," kata Raducanu saat berpidato seusai pertandingan. Raducanu harus melewati tiga pertandingan kualifikasi sebelum masuk ke babak utama Amerika Serikat Terbuka 2021. Meski berstatus bukan unggulan, ia berhasil menyapu bersih tujuh laga babak utama untuk membawa pulang trofi.

Dilansir dari TalkSpots, Raducanu menjadi petenis pertama yang melalui babak kualifikasi dan sukses menjuarai turnamen Grand Slam. Petenis berdarah Rumania-Cina itu juga menjadi petenis putri Inggris pertama yang menjadi juara Grand Slam setelah 44 tahun lalu. Petenis Negeri Ratu Elizabeth II terakhir yang mampu memenangi Grand Slam adalah Virginia Wade dalam Wimbledon 1977.

Keberhasilan Raducanu menjuarai Amerika Terbuka 2021 memang fenomenal. Petenis yang berada di peringkat ke-150 dunia itu tidak kehilangan satu pun game dari sepuluh game selama dua pekan pertandingan di lapangan keras yang terbuat dari aspal dan beton itu. Ia pun berhak membawa pulang hadiah utama US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 35,66 miliar. “Saya harap saya dan Leylah menampilkan pertandingan yang bagus hari ini," ujar Raducanu dalam pidatonya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Dody Hidayat

Dody Hidayat

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Saat ini, alumnus Universitas Gunadarma ini mengasuh rubrik Ilmu & Teknologi, Lingkungan, Digital, dan Olahraga. Anggota tim penyusun Ensiklopedia Iptek dan Ensiklopedia Pengetahuan Populer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus