Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Biji Pohon Itu Tak Jatuh, Tapi ...

Pertendingan perebutan gelar mohammad ali dengan earni shaver di madison square garden new york. ali menyamakan kepala lawannya biji pohon eik yang jatuh tapi ali hanya menang angka.

8 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA Muhammad Ali, 35 tahun, dua kali dipukul jatuh oleh kawan berlatihnya Jimmy Ellis, orang mulai meragukan kemampuan sang juara dalam mempertahankan mahkotanya. Mengingat penantangnya, Earnie Shavers, 32 tahun, yang dijuluki oleh komentator TV Amerika Serikat sebagai Black Kojak, di kalangan dunia tinju prof terkenal dengan sebutan Raja KO. Dari 54 kemenangan untuk 60 kali naik ring, 52 pertarungan disudahinya dengan KO. Rekor itu melampaui prestasi bekas-bekas juara dunia, Rocky Marciano maupun George Foreman. Kedua petinju yang disebut terakhir ini masing-masing meraih kemenangan KO: 43 kali dari 49 keunggulan dan 41 kali dari 44 pertandingan. "Pukulan Shavers benar-benar keras. Hati-hati. Jangan pandang enteng dia," pesan Ellis kepada Ali menjelang pertandingan perebutan gelar di Madison Square Garden, New York. tanggal 29 September malam. Dipancing Catatan prestasi KO Shavers yang baru saja menempati urutan terbawah dari 10 penantang juara versi World Boxing Association maupun pesan Ellis sama sekali tidak menciutkan nyali Ali. "Sekarang 'kan bulan September, di mana biji-biji pohon Eik berjatuhan," kata Ali di depan wartawan olahraga. Ia menyamakan kepala Shavers yang plontos itu seperti biji pohon Eik. "Ia (maksudnya: Shavers) akan mengalami nasib yang sama dengan biji Eik dalam pertarungan nanti." Ali menjanjikan akan menghen tikan perlawanan Shavers pada ronde ke-7. Naik ring di depan 14.613 pembeli karcis yang memadat arena MSG serta disaksikan oleh 50 juta pirsawan Amerika Serikat lewat siaran closed circuit (belum lagi terhitung penonton dari negara-negara yang merelay acara tersebut) janji Ali ternyata tak menemui bentuk. Shavers tetap tak terjatuhkan sampai ronde ke-15 berakhir. Ia cuma menang angka atas penantangnya yang mendapat bayaran 300.000 dolar AS itu (bayaran tertinggi Shavers sebelumnya adalah 50.000 dolar AS). Wasit Johny Loboanco menurunkan penilaian sebagai berikut: 9 ronde untuk Ali, 5 ronde buat Shavers, dan 1 ronde seri. Dua juri lainnya, Nyonya Eva Shain dan Tony Costelano memberikan angka kemenangan yang sama: 9 ronde bagi Ali, 6 ronde untuk Shavers. Meski Ali tidak mempersiapkan dirinya secara serius (ia naik arena dengan bobot 102 Kg sedangkan berat idealnya untuk tinggi badan 190 Cm itu adalah sekitar 96 Kg) namun kendali pertandingan sama sekali tidak dilepaskannya. Ia meraih angka ronde-ronde dengan cara yang pintar. Ia hanya melontarkan jab dan sekali-sekali merangsek lawan dengan pukulan kombinasi. Sebaliknya Shavers. Penantang mahkota ini kelihatan bernafsu untuk memukul roboh lawanya. Ia mencoba menggebrak Ali dengan pertarungan jarak pendek. Tapi usahanya tampak sia-sia. Karena Ali memiliki pertahanan yang rapat yang sulit ditembus. Dan Shavers tidak tahu bahwa ia memang dipancing Ali untuk bermain begitu. Lihat saja: setiap Shavers habis menghajar pertahanan Ali, ia terpaksa menebus kebodohannya itu dengan menjadi sasaran pukulan sang juara. Tapi keberhasilan Ali yang mengantongi bayaran 3 juta dolar AS itu tak terlepas dari taktik pelatihnya, Angelo Dundee. Pelatih ini dengan cerdik menempatkan sebuah pesawat TV di kamar pakaian Ali. Dan menempatkan seorang kurir di sana untuk mengetahui angka pertandingan ronde demi ronde yang disiarkan secara langsung. Berdasarkan laporan itu ia, yang sibuk di dekat ring, bisa menyusun strategi yang tepat bagi petinju asuhannya. Dundee ternyata sukses mengantar Ali mempertahankan gelarnya. "Empat atau lima kali dia sempat membahayakan saya," komentar Ali memuji kebolehan Shavers. Tapi, "yang jadi juara tetap saya? bukan?"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus