PEMAIN terompet Said Kelana, agaknya orangtua pertama yang
memanfaatkan anak-anaknya yang enam orang. Sebelum Chicha,
Joanna atau Debby Irama "dijual" oleh orangtua mereka, Said
Kelana telah melakukan hal itu. Said Kelana sendiri telah turun
mesin, tidak main lagi, tapi band the Kids yang dilakukan oleh
Idham (kini 17 tahun) sampai Irwan (7 tahun) cukupan pula
terkenalnya. The kids tumbuh sebelum Nur Bersaudara atau Aria
Yunior muncul. The Kids juga terkenal karena gerakan
jumpalitannya. Semacam akrobat sekalian sambil main musik dan
nyanyi.
Pengasuhnya dan manajer the Kids tentu saja sang ayah sendiri.
Ketika Said Kelana anak beranak pergi ke Banjarmasin bulan
kemarin, tak disangka-sangka Said Kelana tambah anak lagi,
sekaligus cucu empat orang. Said, bukan menikah lagi, tapi anak
perempuan dari isterinya yang pertarna, baru ditemukannya lagi
setelah 29 tahun berpisah.
Bagai dalam film, ayah dan anak pisah sedemikian lama karena
perang. Isteri pertama Said Kelana adalah Dewi Mada, sripanggung
rombongan sandiwara yang bernama. Dardanella. Setelah tour ke
Amerika Serikat selama perang dunia kedua, sebagian dari
rombongan kemudian pulang balik ke Indonesia. Kecuali Tuan Pedro
pimpinan rombongan dan isterinya Dewi Dja dan beberapa orang
lagi, Said Kelana, Dewi Mada dan banyak orang lainnya, pulang.
Sisa Dardanella kemudian menghibur pasukan-pasukan Indonesia di
medan perang. Tahun 1948, Said Kelana tertangkap Belanda di
Cirebon. Di saat itulah Dewi Mada meninggal. Anak tunggal mereka
yang masih kecil, Waty, kemudian diasuh mertuanya.
Lewat beberapa temannya, barulah Said Kelana tahu bahwa anak
perempuan yang ditinggalkannya sqak kecil masih hidup dan
tinggal di Banjarmasin. Dibikinlah tour ke kota tersebut.
Pertemuan sekalian dibarengi pula show untuk the Kids "Sambil
menyelam, mereguk air sekalian," ujar Said Kelana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini