Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat menjelaskan prosedur pemilihan pelatih dalam setiap sektor pelatihan nasional atau pelatnas bulu tangkis. Ia mengatakan bahwa pelatih kepala utama dan pratama memiliki wewenang untuk memilihnya asistennya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taufik mengatakan bahwa ia hanya memiliki kewenangan untuk memilih pelatih kepala. “Jadi saya enggak menentukan lagi orang ini sebagai asisten di nomor itu, karena pelatih kepalanya yang memilih. Supaya sinkron pelatih dengan asisten pelatih, jadi mereka yang pilih,” kata Taufik di Pelatnas Bulu Tangkis PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat, 20 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taufik mengatakan mekanisme itu dilakukan agar menghindari ketidakharmonisan antarpelatih dalam jangka panjang. “Pasti ada kelebihan, ada kekurangan. Itu buat saya normal saja sih. Dulu zaman saya juga tidak ada nama-nama pelatih utama, pratama, sama saja. Kami harus kerja sama, kerja tim, jadi tidak bisa masing-masing individu,” kata dia.
Pelatih lepala pelatnas bulu tangkis PBSI Mulyo Handoyo, sekaligus pelatih kepala utama tunggal putra, mengaku punya alasan memilih Marleve Mainaky sebagai asisten pelatih utama. Ia menilai Marleve punya pengalaman sebagai pemain tunggal putra.
“Dia juga punya kemampuan melatih di tunggal putri, dapat menghasilkan bronze di Olimpiade ya. Dia juga pernah saya latih juga. Jadi kayak bukan cuma karena sudah mengenal tapi rekam jejaknya, dan kami punya hubungan baik,” kata Mulyo.
Marleve adalah bagian dari tunggal putra Indonesia yang menjuarai Piala Thomas pada tahun 1998, 2000, dan 2002. Marleve telah mengoleksi satu perak dan tiga perunggu di Kejuaraan Asia. Selain Mulyo dan Marleve, sektor tunggal putra juga diisi oleh pelatih kepala pratama, Indra Wijaya, dan asisten pelatih Herli Djaenudin.
Perubahan pelatih tunggal putra menjadi sorotan usai Irwansyah tak lagi melatih para atlet tunggal putra di pelatnas bulu tangkis Indonesia. Irwansyah sebagai pelatih tunggal putra di kepengurusan sebelumnya tak mendaftarkan diri dalam rekrutmen terbuka pelatih teknik federasi.
Taufik juga tak memungkiri akan adanya pro-kontra dengan kepengurusan PBSI saat ini, termasuk hasil pilihan pelatih dari rekrutmen terbuka tersebut. “Semua mendaftar (pelatih sebelumnya) kecuali Irwansyah dan Aryono (Miranat) yang tidak mendaftar. Jadi enggak hanya asal mencomot. Jadi kami buka untuk semua. Pastikan ada yang suka, ada yang enggak suka,” kata Taufik.