Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Cerita Marshal MotoGP Mandalika, Terima Upah Rp 150 Ribu per Hari

Seorang marshal yang bertugas di MotoGP Mandalika 2023 bernama Abraham Steven Hokky mengaku hanya dibayar sebesar Rp 150 ribu per hari.

14 Oktober 2023 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marshal MotoGP Mandalika 2023. (TEMPO/Erwan Hartawan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Marshal menjadi salah satu faktor penting dalam gelaran balap. Bahkan pada Grand Prix MotoGP Mandalika 2023 akhir pekan ini saja harus menurunkan sekitar 400 Marshal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menjadi seorang marshal juga bukan hal yang mudah. Para marshal diwajibkan mengikuti pelatihan karena memilikk tanggung jawab yang besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang marshal bernama Abraham Steven Hokky, yang ditemui Tempo di Sirkut Mandalika, mengaku telah tiga kali menjaga kegiatan balap. “Sudah tiga kali, pertama WSBK, ARRC dan sekarang MotoGP,” ucap dia pada 14, Oktober 2023.

Pria asal Bali tersebut menyebut kali ini dirinya bertugas sebagai Fireman yang memantau 6 paddock pembalap MotoGP Mandalika. Meski begitu dia juga pernah bertugas memegang digital flags.

“Bagian pitlane fireman, jadi bertugas standby di paddock pembalap untuk mengatisipasi kebakaran di paddock. Kalo ada kebakaran, harus siap sedia dengan APAR. Pertama kali join jadi marshal di bagian digital flags, di ARRC jadi mencet warna kalau terjadi crash, kaya bendera cuma versi digitalnya,” cerita dia.

Lebih lanjut Abraham menjelaskan bahwa dirinya telah memiliki sertifikat marshal lantaran pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Ada pelatihan cara memadamkan api yang benar, lihat arah mata angin dan bagaimana cara membuka APAR yg benar.

Sementara untuk menjadi marshal lagi, ketika ada undangan dari pihak penyelenggara balap, kata Abraham, diutamakan yang punya sertifikat. "Jadi mereka tidak perlu cari-cari marshal baru lagi,” jelas dia.

Sementara untuk upah, Abraham mengaku hanya dibayar sebesar Rp 150 ribu per hari. “Bayaran perhari kurang lebih Rp 150-an (ribu), belum makan minum. Kerja dari jam 5 subuh sampai jam 4 (sore),” ujar dia.

Meski begitu, Abraham mengaku tetap antusias menjadi marshal. Dirinya menyebut profesi tersebut bisa membuatnya bertemu para pembalap motor top dunia.

“Cari pengalaman, bisa lihat pembalap-pembalap top dunia dari deket. Gimana sih rupanya motor balap secara langsung. Kalau foto bareng pembalap ada, kemarin sama Maverick Vinales,” tutup dia.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Rafif Rahedian

Rafif Rahedian

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus